Banda Aceh (ANTARA) - Ratusan anak muda berusia 18 hingga 30 tahun tercatat mendaftar diri untuk bergabung dengan Partai Aceh, partai lokal di Provinsi Aceh.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Aceh H Kamaruddin Abubakar di Banda Aceh, Jumat, mengatakan, Partai Aceh sejak beberapa waktu lalu membuka rekrutmen kader khusus untuk kalangan anak muda.

"Dari kuota 80 orang yang dibuka, justru yang mendaftar mencapai 950 peserta. Umumnya dari mahasiswa dan pemuda. Mereka berasal dari seluruh Aceh dan mayoritas dari Kota Banda Aceh," kata H Kamaruddin Abubakar.

Baca juga: Partai Aceh nilai pembatalan qanun bendera cederai semangat perdamaian

H Kamaruddin Abubakar menyebutkan, mereka yang mendaftar tersebut semuanya mengikuti latihan kader dasar. Pelatihan akan dibagi dalam beberapa angkatan pelatihan.

"Ternyata Partai Aceh masih diminati dan ada di hati kaum muda atau milenial Aceh," kata H Kamaruddin Abubakar didampingi Juru Bicara Partai Aceh, H Muhammad Saleh.

Baca juga: Partai Aceh mengapresiasi Unsyiah bentuk Forum Solusi Aceh

Pelatihan kader akan dilaksanakan selama dua hari, 24 hingga 26 Agustus 2019. Pelatihan dipusatkan di Banda Aceh menggunakan metode presentasi, tanya jawab serta permainan.

Pelatihan ini merupakan pertama dilakukan dalam proses rekrutmen kader muda Partai Aceh. Karena itu, melihat besarnya minat peserta, pihaknya berencana akan melakukan pelatihan serupa untuk beberapa angkatan.

H Kamaruddin Abubakar menjelaskan, pelatihan kader muda ini merupakan bagian dari transformasi Partai Aceh dalam menyikapi perkembangan politik di Aceh. Khususnya sebagai partai politik terbuka.

"Kami tidak akan mengecewakan anak-anak muda Aceh yang dengan kesadaran sendiri bergabung dengan Partai Aceh. Ini bagian kaderisasi dan penguatan partai untuk masa depan," ungkap H Kamaruddin Abubakar.

Juru Bicara Partai Aceh H Muhammad Saleh mengatakan, sebagai partai politik yang lahir dari rahim MoU Helsinki dan UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh, Partai Aceh selalu berikhtiar untuk tetap dan selalu bersama rakyat Aceh.

"Proses kaderisasi menjadi keniscayaan dalam penguatan kader PA di masa datang, khususnya dalam menjawab berbagai tantangan dan peluang, sosial, budaya, ekonomi dan politik Aceh," kata H Muhammad Saleh.