Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Wiwik Novianti mengatakan presiden terpilih perlu menambah jumlah perempuan sebagai menteri dalam susunan kabinet mendatang.
"Presiden perlu menambah jumlah perempuan dalam kabinet mendatang guna mendukung program kesetaraan gender," katanya di Purwokerto, Jumat.
Baca juga: Ketua Umum PAN: koalisi Jokowi-Ma'ruf sudah kuat
Wiwik yang merupakan dosen Magister Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed mengatakan, penambahan jumlah perempuan sebagai menteri akan sejalan dengan program pemberdayaan perempuan.
"Selain itu, penambahan jumlah perempuan sebagai menteri diperlukan mengingat banyak perempuan Indonesia yang cerdas, cakap dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang mumpuni," katanya.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman Ahmad Sabiq menambahkan presiden terpilih juga diharapkan membentuk kabinet yang proporsional.
"Presiden Joko Widodo jangan membentuk kabinet yang gemuk pada kabinet mendatang," katanya.
Baca juga: Menteri di kabinet, diusulkan ada dari Suku Dayak
Dia mengatakan, penyusunan kabinet harus wajar dan proporsional.
"Partai pendukung tentu harus diakomodasi tetapi tetap harus wajar dan proporsional. Jangan sampai malah menjadi tidak efisien," katanya.
Selain itu, dia juga berharap presiden terpilih untuk memilih menteri yang cakap dan profesional.
Sebelumnya, dia juga berharap presiden terpilih Joko Widodo selektif memilih menteri di kabinet mendatang.
Dia juga mengingatkan bahwa pemilihan menteri akan lebih optimal dengan melibatkan KPK dan PPATK.
"Dengan demikian diharapkan tidak ada calon menteri yang memiliki jejak korupsi," katanya.
Baca juga: Pengamat : Partai agar selektif ajukan nama calon menteri
Baca juga: Pengamat sebut pidato Jokowi isyarat untuk calon menteri
Akademisi: Presiden perlu menambah jumlah menteri perempuan di kabinet
23 Agustus 2019 17:28 WIB
Dokumentasi--Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8/2019). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: