Denpasar (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menitipkan tiga mandat yang harus ditindaklanjuti Trisno Nugroho selaku Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali yang menggantikan pejabat sebelumnya Causa Iman Karana.

"Dengan tiga 'titipan' ini harapannya agar terus meningkatkan peran Kantor Perwakilan BI Bali untuk memberikan kontribusi yang baik bagi perekonomian setempat," kata Dody saat menyampaikan sambutan pada acara pengukuhan Trisno Nugroho sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, di Denpasar, Jumat.

Mandat atau pesan pertama Dody kepada Trisno Nugroho yakni agar terus menjaga sinergi dan kemitraan dengan semua "stakeholder" atau pemangku kepentingan terkait di Provinsi Bali dengan memberikan masukan, peluang, dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Kedua, Kepala Perwakilan BI Bali diminta untuk terus meningkatkan peran UMKM.

"BI selama ini masuk dalam dalam bank sentral yang giat mengerjakan kajian yang kadangkala dipertanyakan apakah kewenangan BI seperti UMKM, pariwisata, manufaktur," ujarnya pada acara yang juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster itu.

Dody tidak memungkiri mengenai UMKM, pariwisata dan manufaktur tidak secara langsung menjadi tugas BI, tetapi dampak dari kegiatan mereka itu berdampak pada inflasi yang masih belum bisa dikatakan stabil.

Saat ini jumlah UMKM binaan BI sebanyak 858 unit. Sekitar 300 UMKM hasil produksinya telah menjadi produk-produk premium BI, serta sekitar 70-80 UMKM binaan produknya sudah masuk pasar ekspor.

Oleh karena itu, Dody mengharapkan Trisno agar terus menambah UMKM binaan. Apalagi produk UMKM dari Jawa Timur dan Bali masuk kategori produk premium.

"Di samping itu, UMKM agar terus ditingkatkan perannya, naikkan skalanya tidak saja domestik tetapi ekspor, kemudian menggunakan digital platform. Ini sudah dibuktikan sekitar 2-3 UMKM binaan BI Bali yang sudah masuk pasar global dengan digital platform," katanya.

Mandat yang ketiga, yakni agar Trisno Nugroho bisa menjaga inflasi di sektor pangan. Di antaranya dengan mencari penemuan-penemuan guna mengatasi masalah pangan dan juga berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah lain.

Sementara itu, Trisno Nugroho berjanji akan menindaklanjuti pesan yang disampaikan Deputi Gubernur BI tersebut.

"Kami akan terus meningkatkan peran dan UMKM binaan Bank Indonesia, oleh karena itu kami akan terus melihat dan mengkaji apa-apa saja yang diperlukan," ucapnya.

Terkait menjaga inflasi di sektor pangan, mantan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta itu akan berpedoman pada 4 K yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi kebijakan yang efektif dari Bank Indonesia dengan seluruh masyarakat.

"Mengenai ketersediaan pasokan pangan, diantaranya harus diyakini ketersediaan beras cukup, daging ayam cukup, telur ayam cukup dan sebagainya, sehingga masyarakat tidak melakukan spekulasi," ucapnya.

Selain itu, Trisno juga mendorong di sektor pariwisata dengan melihat kondisi penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Bali dibandingkan periode yang sama pada 2019. Dari periode Januari-Juni 2019, jumlah wisman ke Bali sekitar 2,85 juta orang, sementara target sepanjang 2019 sebanyak 7 juta wisatawan mancanegara.

"Di tengah kompetisi yang hebat dari luar seperti Malaysia dan Singapura, kita harus konsisten untuk terus menjual Bali," katanya.

Baca juga: BI Bali luncurkan penerapan retribusi pasar elektronik dukung nontunai

Baca juga: BI dorong pusat perbelanjaan di Bali tingkatkan transaksi nontunai

Baca juga: BI prediksi permintaan hotel di Bali meningkat pada 2019