Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama dompet digital OVO mengembangkan Kampung Tanggap Bencana (KTB) di tiga titik di Provinsi Banten yang terdampak tsunami Selat Sunda akhir tahun 2018.

"Kampung Tanggap Bencana dibentuk untuk mewujudkan masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisasi kekuatan yang merusak, melalui adaptasi," kata Kepala Divisi Pendistribusian Baznas Ahmad Fikri di Jakarta, Jumat.

Dalam jumpa persnya, dia mengatakan KTB dibentuk untuk mewujudkan kampung mandiri yang mampu beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana.

Selain itu, kata dia, KTB diharapkan bisa memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika terkena bencana.

Ahmad mengatakan masyarakat KTB juga diharapkan mampu mengelola dan menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana.

"Apabila terkena dampak bencana, mereka akan dengan cepat bisa membangun kehidupannya menjadi normal kembali atau paling tidak dapat dengan cepat memulihkan diri secara mandiri," katanya.

Baca juga: Baznas Mataram pugar puluhan rumah tidak layak huni


Kampung Tanggap Bencana terbaru itu dibentuk di tiga titik. Dengan begitu, kini Baznas memiliki 16 KTB di Indonesia, antara lain di Banten, Riau, Sulawesi Tengah, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, Bali, NTB hingga Papua.

Program Kampung Tanggap Bencana itu juga mendapatkan dukungan dari platform pembayaran digital OVO.

Head of PR OVO Sinta Setyaningsih mengatakan pihaknya peduli akan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama yang berada di daerah rawan bencana.

Dalam program itu, dia mengatakan OVO bersama dengan para pengguna berhasil mengumpulkan Rp500 juta yang dimanfaatkan dalam program pencegahan bencana oleh masyarakat di Banten.


Baca juga: Menkominfo: donasi berbasis digital mudahkan milenial untuk berbagi