Hong Kong (ANTARA) - Konsulat Kanada di Hong Kong pada Jumat mengatakan telah menangguhkan perjalanan ke China daratan untuk pegawai lokal, hanya beberapa hari setelah seorang pegawai Konsulat Inggris di kota itu dipastikan telah ditahan di China.
Konsulat Kanada, dalam email ke Reuters, tidak memberikan alasan untuk pembatasan perjalanan.
Pada hari Rabu, kementerian luar negeri China mengkonfirmasi bahwa Simon Cheng, seorang karyawan misi Inggris, telah ditahan di kota perbatasan Shenzhen, tetangga Hong Kong.
Hong Kong telah dicekam oleh protes anti-pemerintah selama berminggu-minggu, dan China menuduh Inggris dan negara-negara Barat lainnya ikut campur dalam urusan mereka.
Kanada telah memperingatkan peningkatan penyaringan perangkat digital para pelancong yang telah dilaporkan di penyeberangan perbatasan antara China daratan dan Hong Kong, ketika protes anti-pemerintah di wilayah yang dikuasai China itu memasuki minggu ke-12 mereka.
Pemerintah Kanada memperbarui pedoman untuk masuk dan keluar China di situs webnya termasuk saran yang diterbitkan hari Kamis.
China memperingatkan Ottawa untuk tidak ikut campur dalam urusan Hong Kong.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pada Rabu bahwa Kanada memperhatikan dengan cermat peristiwa di Hong Kong, dan menyerukan pengekangan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Hong Kong telah diguncang oleh protes selama hampir tiga bulan, dan kota ini bersiap untuk demonstrasi lebih lanjut dan "uji ketahanan" akan digelar di bandara internasional pada akhir pekan.
Protes, yang meningkat pada bulan Juni atas RUU yang sekarang ditangguhkan, akan memungkinkan tersangka kriminal di Hong Kong diekstradisi ke China daratan untuk diadili, telah berkembang menjadi seruan yang lebih luas untuk kebebasan politik.
Sumber: Reuters
Baca juga: China tahan pegawai konsulat Inggris di Hong Kong
Baca juga: Dewan Negara China serukan integrasi Shenzhen, Hong Kong dan Makau
Baca juga: Inggris prihatin soal kabar penahanan staf konsulatnya oleh China
Konsulat Kanada di Hong Kong tangguhkan perjalanan pegawainya ke China
23 Agustus 2019 14:48 WIB
Mahasiswa mengikuti sebuah reli menuntut reformasi politik diluar Balai Kota di Hong Kong, China, Kamis (22/8/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Kai Pfaffenbach/pd/cfo
Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
Tags: