Basel, Swiss (ANTARA) - Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie untuk yang pertama kali mencapai perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF, setelah mengalahkan pebulu tangkis Denmark Jan O Jorgensen pada babak 16 besar, Kamis.

Jonatan menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang tersisa dan dalam pertandingan di St. Jakobshalle Basel tersebut menang dua gim langsung 21-12, 21-16.

Jonatan memimpin pertandingan sepanjang gim pertama, meskipun Jorgensen sempat mengejar dan memperkecil jarak angka dari 8-11 hingga 10-11, namun selebih Jonatan unggul jauh.

Sebaliknya pada gim kedua, pemain peringkat empat dunia itu justru tertinggal bahkan hingga 6-11. Namun ia bangkit dengan membukukan delapan poin beruntun sebelum memastikan kemenangan.

"Puji Tuhan bisa melaju ke delapan besar untuk pertama kalinya di Kejuaraan Dunia. Sayangnya Anthony kalah, kalo dia bisa lolos setidaknya medali sudah di tangan buat Indonesia," ujar pemain yang akrab disapa Jojo itu seusai pertandingan.

Ia mengatakan, pada gim pertama ia bisa menerapkan strategi dengan tepat sehingga tidak banyak kesulitan untuk meraih kemenangan.

"Tapi di awal gim kedua tempo permainan saya agak sedikit turun dan itu kesempatan yang diambil Jorgensen untuk lebih menekan saya di awal babak kedua sampai poin 11, tapi setelah 11 itu saya fokus kembali gimana caranya supaya saya balik lagi seperti gim pertama, saya lebih menekan dia bukan dia yang menekan saya," katanya.

Selanjutnya, Jonatan akan melawan Sai Praneeth B dari India yang sebelumnya mengalahkan pemain Indonesia lainnya Anthony Sinisuka Ginting 19-21, 13-21.

Untuk menghadapi pemain India tersebut, Jojo mengatakan ia harus memberikan pukulan yang lebih bervariasi, tidak monoton menyerang atau smes terus menerus.

"Karena pertahanan dia juga bagus, dan serangannya juga lumayan bagus, jadi itu beberapa poin yang harus dipersiapkan besok," kata Jojo yang menganggap pemain India adalah pemain yang cerdas sehingga pola dan strategi permainannya harus diantisipasi.

"Pemain india terkenal dengan kecerdasannya, itu yang harus saya jaga, mungkin kecepatannya tidak secepat Anthony (Ginting), tapi dengan pola main dan strateginya, dia bisa menyusahkan lawan," katanya. itu yg harus saya jaga dan antisipasi besok.

Baca juga: Jonatan: unggulan keempat itu modal sekaligus bumerang

Baca juga: Praveen/Melati kalah, ganda campuran tak tersisa

Baca juga: Langkah Anthony Ginting terhenti pada 16 besar