Jakarta (ANTARA) - Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Korea Selatan Jeon Joyoung menjelaskan perusahaan otomotif Hyundai Motor Company telah menerima rencana Indonesia yang akan mengembangkan penggunaan kendaraan beremisi rendah, termasuk mobil listrik.

Ia memaparkan bahwa realisasi investasi Hyundai di Indonesia menunggu pada penyediaan fasilitas dan infrastruktur penunjang mobil listrik yang akan dilakukan bersama Pemerintah dan pelaku usaha di Indonesia.

"Hyundai menerima inisiatif Indonesia untuk mengembangkan mobil listrik, ini akan memakan waktu. Akan tetapi ada sejumlah infrastruktur yang harus disediakan, tetapi sekarang kami akan kembangkan fasilitas itu dengan pihak Indonesia," kata Joyoung pada wawancara eksklusif bersama ANTARA di Wisma Antara Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan pada semester kedua tahun ini, perusahaan otomotif asal Korea Selatan tersebut akan mengumumkan rencana investasinya di Indonesia, yakni pembangunan pabrik mobil di Karawang, Jawa Barat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan Hyundai Motor Company akan membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, senilai sekitar satu miliar dolar AS atau setara Rp14 triliun dengan kurs Rp14.000/dolar AS.

Menurut Luhut, nantinya penandatangan kesepakatan investasi akan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Produsen mobil terbesar di Negeri Ginseng itu disebut Luhut akan membangun pabrik mobil listrik yang semua proses perakitannya akan dilakukan di Tanah Air.

Investasi satu miliar dolar AS akan digelontorkan secara bertahap untuk pembangunan pabrik di Karawang.

Namun, ia belum bisa memastikan kapan peletakan batu pertama proyek tersebut bisa dilakukan. Yang pasti, saat ini pemerintah tengah mendorong agar ada percepatan penyelesaian perizinan investasinya.

Baca juga: Luhut: Hyundai akan bangun pabrik mobil listrik di Karawang

Baca juga: BKPM: Hyundai masih negosiasi sengit soal insentif mobil di Indonesia