Banda Aceh (ANTARA) - Presiden Direktur Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), Biswadev Sengupta menyatakan Provinsi Aceh punya potensi besar untuk penjualan kendaraan niaga sektor perkebunan, logistik dan aplikasi general cargo.

"Aceh merupakan salah satu provinsi ujung paling barat Indonesia yang akan berkembang dan kehadiran Tata Motors juga bagian untuk mendukung pembangunan di provinsi ini," kata Biswadev Sengupta di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela meresmikan Dealer 3S (Sales, Service & Spare parts) PT Pratama Transindo di Banda Aceh dan turut dihadiri Direktur Utama PT Pratama Transindo, Eddy Tjoa.

Ia menjelaskan kehadiran pihaknya tersebut di Aceh juga bagian untuk mendukung pembangunan dan mengoptimalkan berbagai potensi seiring tersedianya kendaraan niaga yang memiliki biaya operasional lebih murah dibanding kompetitor lainnya.

Biswadev mengatakan dalam kehadirannya di Aceh ada beberapa varian unggulan yang ditawarkan kepada pengusaha dan pelaku bisnis di Tanah Rencong masing-masing Tata LPT 913, Tata LPT 1116, dan Tata Ultra 1014.

"Varian tersebut merupakan andalan kami untuk mendukung sektor perkebunan, logistik, dan aplikasi general cargo. Kami sangat optimistis Tata Motors akan mendapat respon yang baik di provinsi ini," katanya.

Menurut dia TMDI sudah beroperasi selama 6 tahun di Indonesia dan hampir 6000 unit termasuk pick up dan truk telah digunakan di Indonesia dan memberikan nilai tambah dalam komunitas bisnis Indonesia.

Ia mengatakan pihaknya siap memberikan pelayanan prima kepada konsumen yang ada di Aceh dan siap menyambangi langsung konsumen Tata Motors jika mengalami masalah di lapangan

Di Sumatera, TMDI telah resmi bekerjasama dengan mitra perusahaan pembiayaan di antaranya MTF (Mandiri Tunas Finance), Adira, BNI Multi Finance, Oto Multi Artha, dan JTrust Olympindo. Kelima perusahaan pembiayaan terkemuka ini akan mempermudah usahawan di Aceh dalam melakukan pembiayaan kendaraan Tata Motors.

Direktur Utama PT Pratama Transindo, Eddy Tjoa mengatakan keinginan berinvestasi di Aceh tersebut karena provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu memiliki potensi besar untuk pasar Tata Motors.

"Aceh memiliki pangsa pasar besar sehingga kami memilih Aceh menjadi outlet ke enam," katanya.

Baca juga: Tata Prima 3123.T 8x2, jagoan logistik baru Tata Motors

Baca juga: Tata Motors capai penjualan 1 juta unit, kalahkan dua perusahaan China