Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Lembaga survei Indopol Survey and Consulting menyebutkan bahwa menjelang ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 2020, masyarakat lebih menginginkan sosok pemimpin yang jujur, dan bersih dari kasus korupsi.

Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto mengatakan, bahwa berdasarkan hasil survei yang dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia, ada pergeseran dari publik yang sebelumnya menginginkan sosok pemimpin pintar, sederhana, dan bisa bekerja.

"Sosok pemimpin yang pintar, sederhana, mampu bekerja, itu tidak cukup. Yang paling penting adalah jujur, dan bersih dari kasus korupsi. Itu kriteria utama," ujar Ratno, dalam Diskusi Publik Kepemimpinan Kabupaten Malang 2020-2025, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

Ratno menjelaskan, untuk di wilayah Malang Raya yang merupakan gabungan dari Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, publik juga menangkap bahwa kriteria yang dinginkan adalah sosok pemimpin yang jujur, bersih, dan bebas dari korupsi.

Sebagai gambaran, pada 2017-2018, kepala daerah dari tiga wilayah tersebut mendapatkan kado istimewa dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Eddy Rumpoko, M. Anton, dan Rendra Kresna merupakan kepala daerah yang terjerat kasus korupsi.

"Di Malang Raya, tiga kepala daerah tersandung kasus korupsi. Sehingga, publik bisa menangkap bahwa kriteria yang diinginkan pada saat mengambil keputusan untuk memilih dengan kriteria jujur, dan bersih dari kasus korupsi," ujar Ratno.

Survei yang dilakukan oleh Indopol terkait kriteria calon pemimpin daerah tersebut dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia, antara lain di Binjai, Sumatera Utara, Cirebon Jawa Barat, dan lainnya.

Ratno menambahkan, pihaknya menemukan ada kemiripan hasil survei yang dilakukannya, terutama pada wilayah Jawa, Sumatera, dan Indonesia timur. Keinginan adanya pemimpin yang bersih itu, dinilai sebagai bentuk kekecewaan publik atas banyaknya kepala daerah yang terjerat kasus korupsi.

"Jika melihat dari hasil survei saya di beberapa daerah. Pada intinya, kriteria pemimpin, menurut persepsi publik, ini seolah-olah publik kecewa," kata Ratno.

Pada 2020, di wilayah Jawa Timur ada sebanyak 19 kabupaten kota yang akan menggelar Pilkada serentak. Sebanyak 19 kabupaten kota tersebut adalah, Sumenep, Trenggalek, Surabaya, Banyuwangi, dan Kabupaten Blitar.

Kemudian, Kota Blitar, Kabupaten Malang, Ngawi, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan, Tuban, Lamongan, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo, Jember, Situbondo, Gresik, dan Kabupaten Kediri.