Batam (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membangun Migas Centre pada lima perguruan tinggi di wilayah Sumatera bagian Utara.

"Kami membangun di Padang, Batam, Pekanbaru, Sumatera Utara, dan Aceh," kata Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Avicenia Darwis di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis.

Di Sumatera Barat, Migas Centre didirikan di Universitas Andalas, Universitas Putra Batam di Kepri, Universitas Islam Riau di Riau, Universitas Sumatera Utara di USU, dan Universitas Syiah Kuala di Aceh.

SKK Migas akan menggunakan Migas Centre sebagai tempat untuk menyosialisasikan teknis kerja pengelolaan minyak dan gas bumi kepada mahasiswa.

"Agar anak-anak didik di lingkungan mahasiswa memiliki wawasan lebih pada industri migas, agar gap antara pendidikan dan industri migas berkurang," kata dia.

SKK Migas ingin menghadirkan komunitas minyak dan gas bumi di tingkat mahasiswa.

Migas Centre akan dilengkapi berbagai kebutuhan pembelajaran, seperti in focus, televisi, dan buku tentang migas, layaknya perpustakaan.

Namun lebih dari pada pustaka, pihaknya akan menyelenggarakan berbagai kegiatan di Migas Centre, dengan menghadirkan narasumber untuk kuliah umum atau diskusi setiap dua pekan sekali.

"Kegiatannya dinamis, ada kurikulum. Dalam 2 kali sebulan, kami mendatangkan praktisi migas untuk mencerahkan mahasiswa," kata dia.

Selain itu, Migas Centre juga dapat digunakan mahasiswa untuk kebutuhan lain, seperti oleh BEM dan organisasi mahasiswa lain.

Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagut Evi Yanti mengatakan pihaknya akan mengenalkan industri migas sejak awal tender hingga penutupan sumur kepada mahasiswa di Migas Centre.

"Karena 60 persen kegiatan migas itu sebenarnya nonteknis," kata dia.

Rencananya Migas Centre sudah berdiri pada November 2019 pada lima kampus yang sudah ditetapkan.

Ia mengatakan Migas Centre merupakan program yang dijalankan di wilayah Sumbagut, bekerja sama dengan KKKS yang beroperasi di sana. Selain wilayah Sumbagut, Migas Centre kini sudah berdiri di wilayah kerja Papua dan Maluku.