New York (ANTARA) - Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah penurunan pound (sterling) Inggris , karena investor tetap berhati-hati tentang jalur potensial untuk Brexit.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,12 persen menjadi 98,3038 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1085 dolar AS dari 1,1096 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2123 dolar AS dari 1,2165 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6781 dolar AS dari 0,6775 dolar AS.
Baca juga: Dolar naik ke paruh tengah 106 yen karena kekhawatiran resesi mereda
Dolar AS dibeli 106,60 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,27 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9824 franc Swiss dari 0,9782 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3291 dolar Kanada dari 1,3316 dolar Kanada.
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang berkunjung pada Rabu (21/8/2019) menegaskan Brexit dengan kesepakatan, tetapi berbeda dalam pendekatan.
Pada konferensi pers bersama sebelum pertemuan mereka, Johnson mengatakan dia percaya apa yang disebut sebagai backstop, suatu pengaturan dalam kesepakatan penarikan yang dirancang untuk menghindari perbatasan keras di pulau Irlandia, memiliki "kekurangan, kekurangan besar" dan oleh karena itu "jelas harus dihapus."
Baca juga: Dolar di Tokyo naik tipis ke kisaran paruh tengah 106 yen
Merkel mengatakan backstop itu dimaksudkan hanya sebagai aturan transisi untuk masalah Irlandia yang belum terselesaikan. Sejauh ini, telah diasumsikan bahwa solusi akhir akan ditemukan dalam dua tahun ke depan.
Dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak menjabat, Johnson menyerukan kembali perundingan untuk perjanjian Brexit antara Inggris dan Uni Eropa (UE) untuk menghindari Inggris meninggalkan blok tanpa kesepakatan pada 31 Oktober.
Uni Eropa, Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berulang kali menolak untuk menegosiasikan kembali kesepakatan Brexit dengan London. Kesepakatan Brexit yang dibuat di bawah pendahulu Johnson, Theresa May, ditolak tiga kali oleh Parlemen Inggris.
Baca juga: Yuan terus melemah terhadap dolar AS bersama mata uang 'safe haven'
Dolar AS menguat di tengah penurunan sterling
22 Agustus 2019 06:19 WIB
Dolar mata uang Amerika Serikat (ANTARA/Reuters)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Tags: