Harga emas berakhir sama tetapi turun dalam perdagangan elektronik
22 Agustus 2019 06:17 WIB
Petugas menunjukkan sampeli emas batangan di Butik Emas Logam Mulia Mall Ambasador, Jakarta, Senin (24/6/2019). Berdasarkan data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas batangan Antam yang ditransaksikan pada Senin (24/6) mengalami kenaikan Rp3.500 per gram menjadi Rp702.500 per gram. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange tak berubah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tetapi bergerak lebih rendah dalam perdagangan elektronik berikutnya.
Penurunan itu karena meningkatnya indeks saham dan dolar yang lebih kuat membebani aset safe-haven.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember ditutup tidak berubah pada 1.515,70 dolar AS per ounce.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 200 poin pada perdagangan Rabu (21/9/2019). Indeks S&P 500 dan indeks Komposit Nasdaq mengikuti kenaikan Dow Jones.
Baca juga: Emas perpanjang kerugian tertekan reli pasar ekuitas
Ketika pasar ekuitas naik, para investor biasanya lebih tertarik terhadap aset-aset berisiko seperti saham daripada aset safe haven seperti emas.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun sedikit di pagi hari. Namun, indeks dolar AS naik setelah rilis risalah dari pertemuan Juli Federal Reserve AS, yang menunjukkan bahwa bank sentral AS menjauh dari menyarankan serangkaian penurunan suku bunga.
"Kenaikan indeks-indeks acuan saham dan dolar AS yang lebih kuat menyebabkan emas jatuh dalam perdagangan elektronik," kata analis pasar.
Baca juga: Emas berjangka hentikan kenaikan beruntun setelah penguatan ekuitas AS
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 0,3 sen AS atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 17,151 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Oktober naik 5,3 dolar AS atau 0,62 persen, menjadi 858,10 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas perpanjang kenaikan, investor beralih ke aset yang aman
Penurunan itu karena meningkatnya indeks saham dan dolar yang lebih kuat membebani aset safe-haven.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember ditutup tidak berubah pada 1.515,70 dolar AS per ounce.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 200 poin pada perdagangan Rabu (21/9/2019). Indeks S&P 500 dan indeks Komposit Nasdaq mengikuti kenaikan Dow Jones.
Baca juga: Emas perpanjang kerugian tertekan reli pasar ekuitas
Ketika pasar ekuitas naik, para investor biasanya lebih tertarik terhadap aset-aset berisiko seperti saham daripada aset safe haven seperti emas.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun sedikit di pagi hari. Namun, indeks dolar AS naik setelah rilis risalah dari pertemuan Juli Federal Reserve AS, yang menunjukkan bahwa bank sentral AS menjauh dari menyarankan serangkaian penurunan suku bunga.
"Kenaikan indeks-indeks acuan saham dan dolar AS yang lebih kuat menyebabkan emas jatuh dalam perdagangan elektronik," kata analis pasar.
Baca juga: Emas berjangka hentikan kenaikan beruntun setelah penguatan ekuitas AS
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 0,3 sen AS atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 17,151 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Oktober naik 5,3 dolar AS atau 0,62 persen, menjadi 858,10 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas perpanjang kenaikan, investor beralih ke aset yang aman
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Tags: