Jakarta (ANTARA) - Perwakilan Twitter dan Manchester United dilaporkan akan menggelar pertemuan dalam beberapa pekan mendatang untuk membahas perlakuan rasialisme yang ditargetkan kepada Paul Pogba setelah pertandingan melawan Wolves.

Pogba menjadi sasaran perlakuan tersebut setelah gagal mencetak penalti dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1 di Molineux pada Selasa.

Upaya Manchester United itu mendapatkan dukungan dari pemain-pemainnya termasuk Harry Maguire dan Marcus Rashford, yang meminta Twitter untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.

Polisi Greater Manchester mengatakan kepada Sky Sports News bahwa belum ada penyelidikan formal yang diluncurkan terhadap pelecehan kepada Pogba, karena sejauh ini belum ada keluhan khusus yang dibuat kepada mereka dari publik.

"Selama beberapa pekan mendatang, perwakilan Twitter akan bertemu dengan Manchester United, Kick It Out dan pemangku kepentingan masyarakat sipil lainnya yang tertarik mendengar tentang pekerjaan proaktif yang dilakukan Twitter untuk mengatasi pelecehan rasial di medsos terhadap pemain sepak bola tertentu di Inggris," ujar seorang juru bicara Twitter kepada Sky Sports News pada Rabu (21/8).

"Kami selalu menjaga dialog terbuka dan sehat dengan mitra kami di platform ini, tetapi kami tahu kami perlu berbuat lebih banyak untuk melindungi pengguna kami. Perilaku rasial tidak memiliki tempat di platform kami dan kami sangat mengecamnya."

"Untuk tujuan ini, kami berharap dapat bekerja lebih dekat dengan mitra kami demi mengembangkan solusi bersama. Sementara itu, kami akan terus memantau percakapan secara proaktif dan mengambil tindakan penegakan agresif ketika konten melanggar aturan kami," ujar Twitter.

Manchester United juga mendesak agar Kick It Out, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan Liga Premier Inggris untuk memimpin perlawanan terhadap perilaku-perilaku rasial dan diskriminatif dari semua sudut.(sumber Sky Sports)