Jakarta (ANTARA News) - Sebagai rangkaian peringatan Satu Abad Kebangkitan Nasional, Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) akan membangun Monumen Pemuda Tanah Air Indonesia, yaitu monumen setinggi 17 meter yang salah satu bagiannya terdiri atas tanah dan air yang berasal dari 33 propinsi dari seluruh Tanah Air. "Tanah dan air tersebut diambil dari lokasi yang mempunyai nilai historis, strategis dan nilai heroik dari masing-masing daerah," kata Sakhyan Asmara, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kantor Menegpora di Jakarta, Kamis. Peluncuran maket Monumen Pemuda Tanah Air Indonesia, Satu Abad Kebangkitan Nasional itu akan dilangsungkan pada 18 Mei mendatang yang di Plaza Graha Pemuda dan Olahraga, yang diwarnai dengan prosesi penyerahan tanah dan air dari 33 propinsi sebagai bahan dasar monumen. Sakhyan mencontohkan bahwa sebagian dari tanah dan air yang sudah berada di kantor Menegpora tersebut diambil dari titik nol di Sabang, tanah dari lokasi tugu khatulistiwa di Kalimantan Barat, serta dari tempat bersejarah Linggar Jati di Jawa Barat. Selain itu juga ada tanah yang diambil dari tanah di lokasi Makam Amir Hamzah di Sumatera Utara dan air yang berasal dari Sungai Musi dan Kapuas. "Tiap-tiap perwakilan dari ke-33 propinsi itu membawa tanah seberat 100 ons dan air sebanyak 100 desiliter. Angka 100 tersebut menunjukkan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional," katanya. Sementara itu Ketua Panitia Rafli Effendi yang juga staf khusus Menegpora mengatakan ide pembangunan itu berasal dari Menegpora Adhyaksa Dault, dengan tujuan untuk menjawab keraguan masyarakat terhadap semangat nasionalis bangsa Indonesia dan diharapkan mampu menyentuh dan menggelorakan semangat kebangsaan di kalangan pemuda. Menurut Rafli, monumen dengan tinggi 17 meter itu akan dibangun di areal seluas 314 meter persegi berbahan baku utama kuningan proses cor dan plat kuningan murni. Puncak munumen berbentuk api yang melambangkan dian tidak kunjung padam sebagai semangat yang harus menyala di dalam dada setiap pemuda Indonesia. Bagian badan monumen akan berbentuk payung untuk melambangkan pengayom atau melindungi diri, serta kuncup melati melambangkan dinamika pembaharuan yang selalu berkembang. Di bagian bawah dan dasar akan dihiasi dengan relief untuk menempatkan deskripsi sumpah pemuda dan dan relief peta Indonesia, sementara bunga teratai menggambarkan jejak sejarak bangsa. Landasan monumen akan dihiasi secara simbolis dengan kotak-kotak tempat menyimpan tanah dan air yang berasal dari 33 propinsi. "Pembangunan monumen ini diharapkan akan selesai enam bulan mendatang dan diharapkan bisa diresmikan pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2008," kata Rafli menambahkan. Selain peluncuran maket monumen, acara peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional itu juga akan ditandai dengan penganugerahan Menpora Award untuk bidang seni 2008 kepada artis dan pelaku seni, di antaranya Grup Band Titans dan Changcuters (band kreatif pendukung kegiatan kepemudaan), Izzatul Islam dan Senada (grup nasyid kreatif), Dude Harlino dan Ayudia Bing Slamet (artis dan pendukung kegiatan kepemudaan).(*)