Medan (ANTARA) - Resnita Tumangger penyandang disabilitas peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Sumatera Utara tahun 2019, sangat terkesan melihat lokasi terdampak gempa dan likuefaksi Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

"Saya ikut sedih dan mendoakan korban gempa dan likuefaksi Petobo," kata Resnita, saat tiba di Bandara Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (21/8) sore.

Menurut dia, kondisi lokasi likuefaksi benar-benar memprihatinkan, karena masih banyak warga masyarakat yang belum ditemukan setelah hampir setahun pascabencana itu.

"Lokasi bencana likuefaksi Petobo, tidak dapat dibayangkan karena banyaknya rumah warga hilang saat terjadi bencana alam tersebut," kata Siswa Luar Biasa (SLB) dari Pakpak Bharat itu.

Ia mengatakan, selama ini hanya membaca surat kabar dan mendengar siaran di Televisi mengenai peristiwa likuefaksi Petobo pada 28 September 2018.
Namun, ternyata dia telah berkunjung secara langsung ke lokasi likuefaksi Petobo yang memprihatinkan itu.

"Saya benar-benar tidak menduga sama sekali bisa berada di lokasi likuefaksi Petobo.Ini seluruhnya berkat Tuhan Yang Maha Kuasa, dan PTPN IV yang membiayai peserta SMN asal Sumut," katanya.

Baca juga: SMN Kalsel tanam mangrove dan lepas tukik di Kota Pariaman

Sebanyak 35 peserta SMN asal Sumatera Utara tiba di Palu pada tanggal 16 Agustus 2019. Dari Bandara Udara Mutiara Sis Aljufri Palu, peserta SMN Sumut menuju hotel.

Peserta SMN asal Sumut berkunjung ke Museum Sulawesi Tengah yang berada di Kota Palu, dan melihat beberapa koleksi pakaian kulit kayu, patung Palindo yang menggambarkan nenek moyang masyarakat Lembah Bada, Taingaja atau patung kepala kerbau yang terbuat dari perunggu.

Selain itu, juga melihat sejumlah koleksi zaman megalitikum, keramik, satwa dan lainnya.Mengunjungi dan mendoakan korban gempa dan likuefaksi Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.

Melaksanakan Pelatihan Bela Negara, pembinaan mental di Kodim 1306/Donggala, Sulawesi Tengah, mengunjungi pembuatan kain songket khas Palu dan ke Istana Kerajaan Palu.

Program SMN Sumut tahun 2019 ini diikuti oleh 35 siswa yang berasal dari 33 kabupaten dan kota di Sumut, termasuk dua diantaranya siswa berkebutuhan khusus dan berangkat ke Sulawesi Tengah.

PIC dari Program SMN 2019 di Provinsi Sumut yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dan Co-PIC adalah PT. Kawasan Industri Medan (KIM) dan Jasa Tirta I.

Baca juga: Peserta SMN Sulteng-Sumut bertemu di Bandara Kualanamu
Baca juga: Peserta SMN Babel kunjungi bunker peninggalan Jepang