"Para konsumen sudah merasa tidak khawatir untuk urusan aftersales-nya karena kendaraan ini sudah dirakit di Indonesia, itu yang menjadi salah satu point penting bagi kami," ungkap Deputy Product Division Head PT Sokonindo Automobile, Ricky Humisar, di Jakarta, Selasa (20/8).
Sokonindo Automobile pun mengajak pewarta agar menguji kemampuan DFSK Glory 560 dengan menempuh perjalanan 73 km selama dua jam dari Pondok Indah, Jakarta Selatan menuju Lido Lake Resort, Sukambumi, Jawa Barat.
Kesan pertama saat memasuki kabin Glory 560 adalah ruangan yang lega.
"Konsumen sekarang banyak mendambakan MPV karena luas. Namun, sekarang itu semua sudah tersaji dalam kendaraan berjenis SUV, hal itu yang menjadi para konsumen banyak beralih kesegmen SUV saat ini," kata Ricky.
Pada saat percobaan pertama, kami tidak langsung menjajal untuk menjadi pengemudi, pada kesepatan jalan menuju ke Sukabumi kami berusaha untuk merasakan menjadi penumpang di baris pertama atau di samping driver.
Baca juga: DFSK uji ketangguhan Glory 560 dalam konvoi kemerdekaan
Posisinya duduknya nyaman, bahkan untuk orang dengan tinggi 175cm, posisi tekukan lutut juga menjadi flaksibel karena tidak terlalu rapat dengan dashboard. Suspensi yang cukup empuk dengan ruang kabin yang senyap menambah kenyamanan mobil.
Saat dicoba dari balik kemudi, mobil itu berlari stabil pada kecepatan di atas 100 km/jam.
Kendaraan yang dibanderol mulai Rp189 juta hingga Rp239 juta -- pesaing Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda BR-V -- menggunakan mesin 1.5 liter turbocharge dengan tenaga 150 PS pada 5.600 rpm dan 230 nm pada 1.800-4.000 rpm, yang terhubung ke roda melalui transmisi CVT.
Baca juga: DFSK sebut Glory 560 sudah dipesan 2.000 unit
Baca juga: Tanggapan pabrikan otomotif terkait aturan mobil listrik
Baca juga: Glory 560 primadona penjualan DFSK selama GIIAS 2019