Jembatan jalur ganda KA Geneng-Paron di Ngawi segera digeser
21 Agustus 2019 20:08 WIB
Sejumlah pekerja dari tim Satker Jatim sedang melakukan pengerjaan di sebuah jembatan pada jalur ganda kereta api di wilayah PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun, Rabu (21/8). (Antara/Humas Daop 7 Madiun)
Madiun (ANTARA) - Proses pengerjaan jalur ganda kereta api (KA) koridor Madiun-Kedungbanteng, Sragen, Jawa Tengah, terus dikebut, salah satunya jembatan atau Bangunan Hikmat (BH) Nomor 64 yang terletak di antara Stasiun Geneng-Stasiun Paron di Kabupaten Ngawi segera digeser.
Manajer Humas PT KAI (Persero) Daops 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko di Madiun, Rabu, mengatakan sesuai rencana pergeseran jembatan atau bangunan Hikmat (BH) Nomor 64 yang terletak di antara Stasiun Geneng-Stasiun Paron tepatnya di KM 186+384 akan dilakukan pada Kamis (22/8) dengan membutuhkan waktu kerja selama dua jam, dari pukul 06.00 WIB sampai dengan 08.00 WIB.
Kepada wartawan, ia mengatakan pada saat proses pekerjaan pergeseran yang terkait dengan pengerjaan jalur ganda KA itu berlangsung, akan dilakukan penutupan jalur antara Stasiun Geneng-Paron.
Pergeseran jembatan tersebut bertujuan untuk menggantikan jembatan eksisting satu jalur, menjadi jembatan baru yang berkapasitas dua jalur.
Baca juga: Jalur ganda Solo-Kedung Banteng beroperasi, perjalanan kereta lancar
Konstruksi material jembatan yang lama memiliki ukuran panjang bentangan 40 meter dan diganti jembatan baru isi dua jalur dengan panjang bentangan menjadi 50 meter.
Ixfan mengatakan, dampak dari pengerjaan pergeseran jembatan BH Nomor 64 tersebut adalah keterlambatan beberapa kereta api pada Kamis (22/8) pagi.
Kereta api tersebut di antaranya adalah KA 84 Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng terlambat 20 menit di Stasiun Geneng, KA 5A Argowilis relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan kelambatan 20 menit di Stasiun Paron. Lalu, KA 194B Sri Tanjung relasi Lempuyangan-Banyuwangi terlambat di Stasiun Geneng 11 menit.
Kemudian, KA 94B Malioboro Ekspres relasi Yogyakarta-Malang lambat 14 menit di Stasiun Geneng, KA 155D Singasari relasi Blitar-Pasarsenen terlambat 20 menit di Stasiun Paron.
Selanjutnya, KA 83B Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta mengalami kelambatan 8 menit di Stasiun Paron, KA 179B Pasundan relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong terlambat 10 menit di Stasiun Walikukun. Terakhir, KA 188B Logawa relasi Purwokerto-Jember mengalami kelambatan 10 menit di Stasiun Geneng.
"Rata-rata kelambatan terjadi berkisar 10 hingga 20 menit. Kami meminta maaf atas kelambatan yang dialami karena imbas pengerjaan pergeseran jembatan tersebut oleh tim Satker Jatim," kata Ixfan.
Baca juga: Pemerintah berencana hubungkan jalur kereta Aceh hingga Lampung
Ia menambahkan, seperti diketahui di Daop 7 Madiun terdapat pekerjaan infrastruktur jalur ganda rel kereta api, dimana pekerjaan tersebut adalah proyek strategis pemerintah yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka).
Pelaksanaan pekerjaan jalur ganda tersebut terbagi dalam dua paket. Paket pertama adalah koridor atau lintas Madiun-Jombang dan telah dioperasionalkan, begitupun pada segmen jalur ganda antara Baron-Babadan. Kemudian, paket yang kedua adalah lintas Madiun-Kedungbanteng, Sragen Jawa Tengah sepanjang 57 kilometer (Km 164+000 - Km 221+000) dan lintas tersebut belum dioperasionalkan.
"Pengerjaan infrastruktur jalur ganda KA tersebut adalah murni pekerjaan Kementerian Perhubungan. PT KAI (Persero) khususnya Daop 7 Madiun mendukung agar pelaksanaannya selamat, aman, dan lancar," katanya.
Manajer Humas PT KAI (Persero) Daops 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko di Madiun, Rabu, mengatakan sesuai rencana pergeseran jembatan atau bangunan Hikmat (BH) Nomor 64 yang terletak di antara Stasiun Geneng-Stasiun Paron tepatnya di KM 186+384 akan dilakukan pada Kamis (22/8) dengan membutuhkan waktu kerja selama dua jam, dari pukul 06.00 WIB sampai dengan 08.00 WIB.
Kepada wartawan, ia mengatakan pada saat proses pekerjaan pergeseran yang terkait dengan pengerjaan jalur ganda KA itu berlangsung, akan dilakukan penutupan jalur antara Stasiun Geneng-Paron.
Pergeseran jembatan tersebut bertujuan untuk menggantikan jembatan eksisting satu jalur, menjadi jembatan baru yang berkapasitas dua jalur.
Baca juga: Jalur ganda Solo-Kedung Banteng beroperasi, perjalanan kereta lancar
Konstruksi material jembatan yang lama memiliki ukuran panjang bentangan 40 meter dan diganti jembatan baru isi dua jalur dengan panjang bentangan menjadi 50 meter.
Ixfan mengatakan, dampak dari pengerjaan pergeseran jembatan BH Nomor 64 tersebut adalah keterlambatan beberapa kereta api pada Kamis (22/8) pagi.
Kereta api tersebut di antaranya adalah KA 84 Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng terlambat 20 menit di Stasiun Geneng, KA 5A Argowilis relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan kelambatan 20 menit di Stasiun Paron. Lalu, KA 194B Sri Tanjung relasi Lempuyangan-Banyuwangi terlambat di Stasiun Geneng 11 menit.
Kemudian, KA 94B Malioboro Ekspres relasi Yogyakarta-Malang lambat 14 menit di Stasiun Geneng, KA 155D Singasari relasi Blitar-Pasarsenen terlambat 20 menit di Stasiun Paron.
Selanjutnya, KA 83B Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta mengalami kelambatan 8 menit di Stasiun Paron, KA 179B Pasundan relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong terlambat 10 menit di Stasiun Walikukun. Terakhir, KA 188B Logawa relasi Purwokerto-Jember mengalami kelambatan 10 menit di Stasiun Geneng.
"Rata-rata kelambatan terjadi berkisar 10 hingga 20 menit. Kami meminta maaf atas kelambatan yang dialami karena imbas pengerjaan pergeseran jembatan tersebut oleh tim Satker Jatim," kata Ixfan.
Baca juga: Pemerintah berencana hubungkan jalur kereta Aceh hingga Lampung
Ia menambahkan, seperti diketahui di Daop 7 Madiun terdapat pekerjaan infrastruktur jalur ganda rel kereta api, dimana pekerjaan tersebut adalah proyek strategis pemerintah yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka).
Pelaksanaan pekerjaan jalur ganda tersebut terbagi dalam dua paket. Paket pertama adalah koridor atau lintas Madiun-Jombang dan telah dioperasionalkan, begitupun pada segmen jalur ganda antara Baron-Babadan. Kemudian, paket yang kedua adalah lintas Madiun-Kedungbanteng, Sragen Jawa Tengah sepanjang 57 kilometer (Km 164+000 - Km 221+000) dan lintas tersebut belum dioperasionalkan.
"Pengerjaan infrastruktur jalur ganda KA tersebut adalah murni pekerjaan Kementerian Perhubungan. PT KAI (Persero) khususnya Daop 7 Madiun mendukung agar pelaksanaannya selamat, aman, dan lancar," katanya.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: