Jakarta, (ANTARA News) - Jika pebulutangkis Indonesia Taufik Hidayat sudah menyatakan bahwa ajang Piala Thomas 2008 jadi laga terakhirnya dalam kejuaraan dunia beregu putra, maka belum tentu bagi pebulutangkis Denmark Peter Gade. Pemain Denmark kelahiran Aalborg, 14 Desember 1976, yang sudah berulangkali memperkuat tim Denmark termasuk saat mencapai final berturut-turut dalam dua edisi terakhir, mengatakan belum mengambil keputusan soal itu. "Belum tahu, saya akan menunggu sampai Olimpiade, lihat apa yang terjadi," kata pemain yang dalam tiga bulan terakhir mengalami berbagai masalah yang memaksanya absen dalam berbagai turnamen. Menurut juara tujuhkali nasional Denmark itu, bisa saja dua tahun ke depan ia masih bermain bulutangkis dan kembali memperkuat tim Denmark, tetapi bisa juga tidak. "Saya belum tahu," katanya setelah memenangi pertarungannya dengan pemain Korea Park Sung Hwan dalam perempatfinal Piala Thomas, Rabu malam. Juara All England 1999 itu agaknya masih penasaran karena meski tercatat beberapa kali sampai ke final, Denmark belum sekalipun meraih trofi yang sudah diperebutkan sejak 1948 itu. Denmark, negara yang tercatat menjadi peserta kejuaraan dunia beregu putra itu sejak pertamakali digelar, delapan kali melaju ke final namun harus puas menjadi runner-up. Pada turnamen 2008 yang digelar di Jakarta, Peter yang mengaku menikmati atmosfir pertandingan dengan penonton yang gegap gempita, harus pulang sebelum turnamen usai setelah tersingkir di delapan besar. "Bermain dalam atmosfir seperti ini sangat fantastik, saya sangat menikmati," kata pemain yang mengalahkan tunggal pertama Indonesia Sony Dwi Kuncoro dalam semifinal Piala Thomas 2004 di Istora. Saat itu, tim Denmark mengalahkan tuan rumah Indonesia di semifinal untuk melaju ke final bertemu China, meski gagal memenangi trofi. Kali ini, harapannya untuk mengukir prestasi yang sama melawan Indonesia, gagal setelah mereka dijegal Korea di perempatfinal. (*)