Trump batal ke Denmark setelah ditolak beli Greenland
21 Agustus 2019 12:02 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara kepada para wartawan sebelum naik ke pesawat Air Force One untuk kembali ke Washington dari Morristown Municipal Airport di Morristown, New Jersey, AS, Minggu (18/8/2019). ANTARA/REUTERS/Jonathan Ernst/TM
Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump pada Selasa (20/8) membatalkan kunjungannya ke Denmark, yang sebelumnya dijadwalkan akan dilangsungkan pada awal September, setelah perdana menteri Denmark menolak gagasannya untuk membeli Greenland, wilayah otonomi Denmark.
"Denmark adalah negara yang sangat istimewa dengan rakyat yang luar biasa, tapi berdasarkan komentar Perdana Menteri Mette Frederiksen bahwa ia tidak tertarik membahas penjualan Greenland, saya akan menunda pertemuan kami yang dijadwalkan dalam dua pekan untuk waktu lain," cuit Trump di Twitter.
"Perdana Menteri bisa menghemat sangat banyak biaya dan upaya buat Amerika Serikat dan Denmark dengan bersikap terang-terangan. Saya berterima kasih kepada dia dan sangat mengharapkan bisa menjadwal ulang kapan-kapan pada masa depan," kata Trump.
Baca juga: Trump bicarakan soal gagasan pembelian Pulau Greenland
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump telah menghapuskan rencana singgah 2-3 September di Denmark, yang adalah sekutu AS di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Trump sebelumnya dijadwalkan untuk membahas Kutub Utara dalam pertemuan di Copenhagen dengan Mette Frederiksen, yang mulai memangku jabatan pada Juni, dan dengan Perdana Menteri Kim Kielsen dari Greenland.
Presiden Amerika Serikat itu dijadwalkan mengunjungi Polandia pada 31 Agustus.
Mette Frederiksen pada Minggu (18/8) mengatakan gagasan untuk menjual Greenland kepada Amerika Serikat tidak masuk akal setelah seorang penasihat ekonomi Trump mengonfirmasi keinginan AS untuk membeli pulau terbesar di dunia tersebut.
"Greenland tidak dijual. Greenland bukan Denmark. Greenland milik Greenland. Saya sangat berharap bahwa ini tidak dimaksudkan dengan serius," kata Mette Frederiksen kepada surat kabar Sermisiaq selama kunjungan di Greenland.
Trump membenarkan kepada wartawan pada Minggu bahwa ia belum lama ini telah membahas kemungkinan pembelian Greenland, wilayah otonomi Denmark, walaupun ia mengatakan rencana semacam itu bukan prioritas utama.
"Konsep itu muncul dan ... secara strategis itu menarik," kata Trump kepada wartawan di Morristown, New Jersey.
Satu kesepakatan tahun 1951 antara Denmark dan Amerika Serikat memberi AS hak militer atas Pangkalan Udara Thule di Greenland utara.
Minat Trump untuk membeli Greenland telah dihadapi dengan lelucon dan ketidakpercayaan. Lars Lokke Rasmussen, yang belum lama ini meletakkan jabatan sebagai perdana menteri Denmark, mencuit pekan lalu, "Itu pasti lelucon April Mop."
Pada Senin, Trump kembali mencuit gambar bangunan Trump Tower berwarna keemasan menjulang di antara gugusan rumah di pulau Kutub Utara itu, dan menulis, "Saya berjanji untuk tidak melakukan ini pada Greenland!"
Sumber: Reuters
Baca juga: Danau Es Greenland Lenyap Dalam Drama Pemanasan Global
Baca juga: Greenland Benarkan Bom Nuklir Hilang di Bawah Es pada 1968
"Denmark adalah negara yang sangat istimewa dengan rakyat yang luar biasa, tapi berdasarkan komentar Perdana Menteri Mette Frederiksen bahwa ia tidak tertarik membahas penjualan Greenland, saya akan menunda pertemuan kami yang dijadwalkan dalam dua pekan untuk waktu lain," cuit Trump di Twitter.
"Perdana Menteri bisa menghemat sangat banyak biaya dan upaya buat Amerika Serikat dan Denmark dengan bersikap terang-terangan. Saya berterima kasih kepada dia dan sangat mengharapkan bisa menjadwal ulang kapan-kapan pada masa depan," kata Trump.
Baca juga: Trump bicarakan soal gagasan pembelian Pulau Greenland
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump telah menghapuskan rencana singgah 2-3 September di Denmark, yang adalah sekutu AS di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Trump sebelumnya dijadwalkan untuk membahas Kutub Utara dalam pertemuan di Copenhagen dengan Mette Frederiksen, yang mulai memangku jabatan pada Juni, dan dengan Perdana Menteri Kim Kielsen dari Greenland.
Presiden Amerika Serikat itu dijadwalkan mengunjungi Polandia pada 31 Agustus.
Mette Frederiksen pada Minggu (18/8) mengatakan gagasan untuk menjual Greenland kepada Amerika Serikat tidak masuk akal setelah seorang penasihat ekonomi Trump mengonfirmasi keinginan AS untuk membeli pulau terbesar di dunia tersebut.
"Greenland tidak dijual. Greenland bukan Denmark. Greenland milik Greenland. Saya sangat berharap bahwa ini tidak dimaksudkan dengan serius," kata Mette Frederiksen kepada surat kabar Sermisiaq selama kunjungan di Greenland.
Trump membenarkan kepada wartawan pada Minggu bahwa ia belum lama ini telah membahas kemungkinan pembelian Greenland, wilayah otonomi Denmark, walaupun ia mengatakan rencana semacam itu bukan prioritas utama.
"Konsep itu muncul dan ... secara strategis itu menarik," kata Trump kepada wartawan di Morristown, New Jersey.
Satu kesepakatan tahun 1951 antara Denmark dan Amerika Serikat memberi AS hak militer atas Pangkalan Udara Thule di Greenland utara.
Minat Trump untuk membeli Greenland telah dihadapi dengan lelucon dan ketidakpercayaan. Lars Lokke Rasmussen, yang belum lama ini meletakkan jabatan sebagai perdana menteri Denmark, mencuit pekan lalu, "Itu pasti lelucon April Mop."
Pada Senin, Trump kembali mencuit gambar bangunan Trump Tower berwarna keemasan menjulang di antara gugusan rumah di pulau Kutub Utara itu, dan menulis, "Saya berjanji untuk tidak melakukan ini pada Greenland!"
Sumber: Reuters
Baca juga: Danau Es Greenland Lenyap Dalam Drama Pemanasan Global
Baca juga: Greenland Benarkan Bom Nuklir Hilang di Bawah Es pada 1968
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: