Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan sebanyak empat satuan setingkat kompi (SSK) Brimob dari Polda Sultra, Polda Sulut dan Polda Maluku diperbantukan untuk menjaga keamanan di Papua Barat, pasca kericuhan di Kota Manokwari pada Senin (19/8).

"Tambahan kekuatan ada dari TNI dan Polri ada empat SSK dari Polda Sultra, Polda Sulut, Polda Maluku. Semuanya sudah menempati posisi masing-masing dan yang terpenting kehadiran anggota di sana memastikan situasi berjalan aman," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Petik pelajaran, Tjahjo ingatkan kepala daerah jaga bicara
Baca juga: Lenis Kogoya sudah minta kepala adat redam situasi Papua Barat


Menurut dia, kondisi keamanan di Papua Barat, khususnya di Manokwari, telah terkendali. Masyarakat pun kembali beraktifitas normal.

Pihaknya mencatat, pasca kericuhan, ada sekitar 10 fasilitas umum yang rusak di Manokwari. Sementara di wilayah Sorong ada 15 fasilitas umum, rusak.

Tak hanya menjaga keamanan, TNI-Polri bekerja sama dengan pemda setempat turut membersihkan pohon-pohon yang tumbang serta sisa-sisa aksi pembakaran.

"Tugasnya aparat dan pemda hari ini melaksanakan pembersihan pohon-pohon yang tumbang, khususnya di Kota Manokwari, sisa pembakaran ban dibersihkan," katanya.

Sebelumnya pada Senin (19/8), sejumlah ruas jalan di Papua Barat diblokade oleh pendemo, yakni di Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi dan Jalan Manunggal Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.

Pendemo memprotes tindakan persekusi dan rasisme yang diduga dilakukan oleh organisasi masyarakat dan oknum aparat terhadap para mahasiswa asal Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu 17 Agustus 2017.

Baca juga: Polri: Aktivitas masyarakat di Papua Barat kembali normal
Baca juga: Masyarakat diimbau tak perkeruh Papua dengan sebar konten provokasi