Jakarta (ANTARA) - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menegaskan komitmennya untuk secara konsisten mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul dalam perusahaan tersebut yang jadi keharusan dan tanggung jawab mutlak dan jadi prioritas nomor satu.

"Ini merupakan harapan yang diberikan TransJakarta bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas diri dan kompetensinya," kata Direktur Utama PT TransJakarta Agung Wicaksono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: DKI Jakarta mau pakai bus listrik? Tengok penerapannya di Shenzhen

Baca juga: Penerapan bus listrik Transjakarta masih terkendala regulasi

Baca juga: Pengamat ingin fase 2 MRT terintegrasi seluruhnya dengan TransJakarta


TransJakarta saat ini tercatat sebagai perusahaan daerah yang memiliki jumlah karyawan terbanyak yang hampir mencapai 9.000 orang.

"Banyak di antaranya bukan sarjana tapi tak sedikit yang sudah sarjana. Kemarin saya terhenyak, selepas upacara ada yang mendatangi saya untuk foto bareng, salah satunya adalah anggota DPO (Departemen Pengaman Operasional-red) wanita yang demo karate TJ fighter. Dia dari Ambon, sarjana lulusan Fakultas Hukum Universitas Pattimura. Perguruan tinggi negeri di timur Indonesia," kata Agung.

Menurut Agung, masalah SDM ini menjadi tantangan bagi PT TransJakarta sekaligus tanggung jawab mereka untuk terus ditingkatkan kualitasnya sebagai sumber daya manusia unggul yang mumpuni dengan melakukan upaya-upaya pengembangan serta pengelolaan SDM secara konsisten dan komprehensif.

"Kami ingin mereka semua menjadi 'TransJakarta Cendekia'," ucapnya.

Seiring dengan peningkatan SDM tersebut, Agung kembali menegaskan komitmen TransJakarta untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan kelas dunia dengan sejumlah fokus dan prioritas untuk mewujudkannya.

"Sumberdaya manusia adalah fokus perhatian pertama dan paling utama. Nomor satu, ini yang sangat penting. Kita tidak bisa membuat kota ini maju, nggak akan bisa membuat pelanggan bahagia, kalau kita tidak punya semangat untuk maju, kalau kita tidak merasa dalam hati kita merasa bahagia bekerja," ucap Agung.

Kerja Sama

Selain peningkatan SDM, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas TransJakarta Nadia Diposanjoyo di tempat terpisah, menjelaskan langkah nyata yang telah mulai dan akan ditingkatkan pelaksanaannya adalah menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan formal serta pemberian beasiswa belajar untuk karyawan.

Awal tahun ini, TransJakarta telah menjalin kesepakatan dengan BPSDM Perhubungan dan TransJakarta sendiri menargetkan bisa menyerap sedikitnya 750 lulusan BPSDM Perhubungan pada tahun 2019 ini.

"Naik cukup signifikan dibanding realisasi tahun lalu sebanyak 250 orang," kata Nadia.

Selain itu, perusahaan penyedia jasa angkutan umum ini juga telah menjalin kerja sama pemberian beasiswa dengan Universitas Paramadina Jakarta. Menurut dia, adanya beasiswa ini diharapkan bisa membangun semangat karyawan dalam meraih kemajuan nantinya.

"Semuanya itu kuncinya adalah pendidikan," ujarnya.

Kerja sama dengan Universitas Paramadina tersebut, menurut Nadia, memungkinkan seluruh petugas dan karyawan PT Transportasi Jakarta memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi tingkat sarjana. Kerja sama ini, terbuka lebar kesempatan bagi para juru mudi dan petugas lapangan untuk mendapatkan beasiswa.

"Kami berharap program ini bisa diikuti oleh mereka driver, pramudi dan yang menjaga pintu-pintu di lapangan. Mereka bisa berkesempatan melanjutkan kuliah gratis," kata Nadia melanjutkan.

Ia juga menjelaskan, kendati tidak memberikan layanan khusus bagi masyarakat di hari peringatan kemerdekaan Sabtu lalu, PT Transportasi Jakarta juga turut-serta menyemarakkannya dengan menyelenggarakan serangkaian perlombaan di Kantor Pusat TransJakarta di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

"Beragam perlombaan digelar cukup meriah dan riuh, seperti lomba panco wanita, lomba makan roti, lomba tarik tambang, pertandingan voli, hingga lomba tarik bus," kata Nadia.

Rangkaian acara yang digelar semarak ini juga diharapkan mampu mempersatukan dan menjalin kekompakan antara karyawan yang berada di lapangan dan di perkantoran.

"Sementara tepat pada tanggal 17 Agustus 2019 lalu, segenap direksi PT Transportasi Jakarta bertindak menjadi petugas upacara. Sedangkan seluruh peserta upacara mengenakan baju daerah atau baju pejuang," ujarnya menambahkan.