Inggris prihatin soal kabar penahanan staf konsulatnya oleh China
20 Agustus 2019 14:51 WIB
Seorang pengunjuk rasa membawa bekas bendera kolonial saat berdemonstrasi di Hong Kong, China, Minggu (1/7/2018), hari peringatan 21 tahun penyerahan kota ke kedaulatan China dari kekuasaan Inggris. (REUTERS/Bobby Yip)
Beijing (ANTARA) - Inggris pada Selasa mengatakan pihaknya sangat prihatin soal laporan bahwa anggota stafnya di konsulat bekas jajahan mereka, Hong Kong ditahan di China daratan.
Simon Cheng tidak kembali bekerja pada 9 Agustus setelah mengunjungi kota tetangga Shenzhen sehari sebelumnya, demikian laporan situs berita Hong Kong, HK01, mengutip wawancara dengan keluarga dan juga kekasihnya.
Hong Kong dicengkeram aksi protes antipemerintah dalam beberapa pekan belakangan. Beijing menuduh Inggris dan sejumlah negara Barat lainnya ikut campur dalam urusan internal mereka.
Inggris, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya mendesak China agar menghormati konsep "satu negara, dua sistem" saat Hong Kong kembali ke China pada 1997.
"Kami sangat prihatin soal laporan bahwa anggota tim kami ditahan saat kembali ke Hong Kong dari Kota Shenzhen," kata perwakilan Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris dalam satu pernyataan, yang dirilis Kedutaan Besar Inggris di Beijing.
"Kami memberi dukungan kepada keluarganya dan berupaya mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak berwenang di Provinsi Guangdong dan Hong Kong," kata dia.
Kementerian Luar Negeri China dan Kepolisian Hong Kong tidak langsung menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kepolisian China tangkap empat WN Inggris
Baca juga: Inggris minta China hormati kebebasan di Hong Kong Baca juga: Beijing menyesal isu Laut China Selatan rusak hubungan dengan Inggris
Simon Cheng tidak kembali bekerja pada 9 Agustus setelah mengunjungi kota tetangga Shenzhen sehari sebelumnya, demikian laporan situs berita Hong Kong, HK01, mengutip wawancara dengan keluarga dan juga kekasihnya.
Hong Kong dicengkeram aksi protes antipemerintah dalam beberapa pekan belakangan. Beijing menuduh Inggris dan sejumlah negara Barat lainnya ikut campur dalam urusan internal mereka.
Inggris, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya mendesak China agar menghormati konsep "satu negara, dua sistem" saat Hong Kong kembali ke China pada 1997.
"Kami sangat prihatin soal laporan bahwa anggota tim kami ditahan saat kembali ke Hong Kong dari Kota Shenzhen," kata perwakilan Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris dalam satu pernyataan, yang dirilis Kedutaan Besar Inggris di Beijing.
"Kami memberi dukungan kepada keluarganya dan berupaya mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak berwenang di Provinsi Guangdong dan Hong Kong," kata dia.
Kementerian Luar Negeri China dan Kepolisian Hong Kong tidak langsung menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kepolisian China tangkap empat WN Inggris
Baca juga: Inggris minta China hormati kebebasan di Hong Kong Baca juga: Beijing menyesal isu Laut China Selatan rusak hubungan dengan Inggris
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: