BMKG : Gelombang di perairan Sulbar cukup tinggi
20 Agustus 2019 14:05 WIB
Sejumlah pengendara melintas di pesisir Pantai Mamuju, Sulawesi Barat. BMKG Wilayah Majene, Sulbar mengingatkan masyarakat yang beraktivitas di kawasan perairan Selat Makassar untuk waspada terhadap gelombang tinggi yang dapat mencapai dua sampai tiga meter. ANTARA/Akbar Tado/am.
Mamuju (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Majene mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ketinggian gelombang di perairan Sulawesi Barat.
"Hari ini hingga dua atau tiga hari ke depan, tinggi gelombang mulai dari perairan di Kabupaten Pasangkayu hingga di Mamuju diperkirakan mencapai satu sampai 2,5 meter," kata Prakirawan BMKG Majene Arman, dihubungi dari Mamuju, Selasa.
"Dengan kondisi gelombang perairan di wilayah Sulbar yang cukup tinggi tersebut, kami mengimbau masyarakat pesisir dan nelayan agar waspada dan memperhatikan aspek keamanan saat akan melaut," tambahnya.
Terkait kondisi cuaca, BMKG lanjut Arman memprediksi, wilayah Sulbar saat ini masih musim kemarau.
Ia mengatakan, sebagian wilayah Sulbar, yakni kawasan Kabupaten Pasangkayu hingga Mamuju Tengah baru masuk musim penghujan pada akhir September 2019.
Sementara untuk wilayah Kabupaten Mamuju hingga Polewali Mandar lanjutnya, musim penghujan diprediksi baru akan berlangsung pada akhir Oktober 2019.
Untuk suhu udara lanjutnya, masih dalam kategori sedang yakni hanya berkisar 31 derajat celsius.
"Saat ini memang masih musim kemarau untuk seluruh wilayah Sulbar. Nanti pada September wilayah Kabupaten Pasangkayu diperkirakan baru akan masuk musim penghujan sementara di Mamuju hingga Polewali Mandar, diprediksi pada Oktober 2019," jelasnya.
"Cuaca panas dan menyengat yang terasa di sejumlah kawasan bukan disebabkan suhu udara yang tinggi tetapi akibat kelembaban udara yang tergolong rendah, yakni berkisar 55 persen pada siang hari dan 90 persen pada malam hari. Kalau kelembaban udara normal berkisar di atas 60 persen," jelas Arman.
Baca juga: Gelombang enam meter berpeluang terjadi di selatan Jawa Timur
Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia
Baca juga: Gelombang 4 meter berpotensi landa Laut Timor
"Hari ini hingga dua atau tiga hari ke depan, tinggi gelombang mulai dari perairan di Kabupaten Pasangkayu hingga di Mamuju diperkirakan mencapai satu sampai 2,5 meter," kata Prakirawan BMKG Majene Arman, dihubungi dari Mamuju, Selasa.
"Dengan kondisi gelombang perairan di wilayah Sulbar yang cukup tinggi tersebut, kami mengimbau masyarakat pesisir dan nelayan agar waspada dan memperhatikan aspek keamanan saat akan melaut," tambahnya.
Terkait kondisi cuaca, BMKG lanjut Arman memprediksi, wilayah Sulbar saat ini masih musim kemarau.
Ia mengatakan, sebagian wilayah Sulbar, yakni kawasan Kabupaten Pasangkayu hingga Mamuju Tengah baru masuk musim penghujan pada akhir September 2019.
Sementara untuk wilayah Kabupaten Mamuju hingga Polewali Mandar lanjutnya, musim penghujan diprediksi baru akan berlangsung pada akhir Oktober 2019.
Untuk suhu udara lanjutnya, masih dalam kategori sedang yakni hanya berkisar 31 derajat celsius.
"Saat ini memang masih musim kemarau untuk seluruh wilayah Sulbar. Nanti pada September wilayah Kabupaten Pasangkayu diperkirakan baru akan masuk musim penghujan sementara di Mamuju hingga Polewali Mandar, diprediksi pada Oktober 2019," jelasnya.
"Cuaca panas dan menyengat yang terasa di sejumlah kawasan bukan disebabkan suhu udara yang tinggi tetapi akibat kelembaban udara yang tergolong rendah, yakni berkisar 55 persen pada siang hari dan 90 persen pada malam hari. Kalau kelembaban udara normal berkisar di atas 60 persen," jelas Arman.
Baca juga: Gelombang enam meter berpeluang terjadi di selatan Jawa Timur
Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia
Baca juga: Gelombang 4 meter berpotensi landa Laut Timor
Pewarta: Amirullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: