Chengdu (ANTARA News) - Hampir 10.000 orang dilaporkan tewas akibat gempa di China barat daya, kata para pejabat, Selasa. Para petugas penolong bekerja sepanjang malam mengangkat mayat-mayat dari sekolah, rumah, pabrik, dan rumah yang hancur oleh gempa 7,6 Skala Richter (SR) pada Senin siang yang berpusat di provinsi Sichuan. Kawasan terparah adalah Wenchuan, suatu wilayah perbukitan dengan 112.000 penduduk yang berjarak 100 km dari Chengdu, ibukota Sichuan. Sekitar 900 orang terkubur di bangunan tiga lantai yang hancur di Dujiangyan, Sichuan. Perdana Menteri Wen Jiabao bergegas ke lokasi dan tiga kali membungkuk sebagai tanda berduka di hadapan sekitar 50 mayat yang telah dikeluarkan dari reruntuhan, lapor kantor berita Xinhua. "Tidak satu menitpun boleh disia-siakan," kata Wen seperti terlihat dalam tayangan televisi."Satu menit, satu detik, bisa berarti satu nyawa anak-anak." Di sekolah lainnya di Dujiangyan, dari 420 siswa, yang selamat tidak sampai 100 anak-anak, tulis Xinhua. Gempa terparah sebelumnya terjadi tahun 1976 di Tangshan, China timurlaut, yang menewaskan 300.000 orang. Di Chengdu, dengan 45 korban tewas dan 600 cedera, banyak penduduk tidur di dalam mobil akibat khawatir terjadi gempa susulan. Belum ada kabar dari tiga kotapraja berpenduduk 24.000 orang yang paling dekat dengan pusat gempa. Wechuan melaporkan terdapat 15 korban jiwa namun kemungkinan angkanya bertambah terus. Lebih dari 7.000 orang kemungkinan tewas di Kawasan Otonomi Beichuan Qiang, Sinchuan. Bangunan hancur mencapai 80 persen, ungkap televisi Sinchuan. Beichuan berpenduduk 161 ribu jiwa yang berarti satu dari setiap 10 orang di tempat itu cedera atau tewas.(*) (Foto repro: Xinhua/Liu Hai)