DLH maksimalkan Brigade Karhutla tangani kebakaran hutan
19 Agustus 2019 22:40 WIB
Tim gabungan BPBD, TNI, Polri dan Manggala Agni melakukan patroli Karhutla disejumlah desa untut memantau kondisi dimasyarakat sekaligus menyampaikan sosialisasi dan himbauan agar warga selalu waspada terhadap terjadinya bencana akibat kemarau panjang. (ANTARA/Eddy Abdillah)
Samarinda (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menyatakan peran Brigade Karhulta sangat dibutuhkan untuk menangani kebakaran hutan di Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis Kabupaten Paser yang memiliki luas areal sekitar 3.400 hektar.
Kasi perlindungan, Pengawetan dan Pemanfaatan Tahura pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser, Syarifuddin, Senin, mengatakan sejauh ini penanganan karhutla di area konservasi itu ditangani tujuh personel gabungan termasuk petugas keamanan.
"Jumlah personel posko karhutla kami ada tujuh orang termasuk satuan pengaman yang berjaga di posko, selama dua hari bekerja bergantian. Jika dibentuk brigade maka ada penambahan personil, " kata Syarifudin.
Dengan peralatan pemadam kebakaran yang memadai saat ini, menurut dia, Tahura Paser sudah cukup siap membentuk satuan Brigade Karhutla.
Baca juga: Damkar masih lakukan pemadaman api di Bukit Pandanan Lombok Utara
Baca juga: Bupati Musi Banyuasin pantau karhutla di Desa Muara Medak
Peralatannya, mobil pemadam jeep dua unit, mobil pemadam truck dua unit, mobil water suplay truck satu unit, satu buah motor, pompa punggung (genpo), pompa jinjing (waterex) dan peralatan karhutla lainnya. Dengan itu, Tahura Paser dinilai layak dibentuk satu Brigade Karhutla.
"Brigade akan fokus menangani kebakaran hutan di kawasan Tahura dan juga bisa diberdayakan membantu jika ada kebakaran di tempat lain," ucap Syarifuddin.
Namun, untuk pembentukan brigade, DLH Paser saat ini menghadapi persoalan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). "Apalagi ada edaran untuk tidak merekrut tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT). Itu jadi kendala," ucap Syarifuddin.
Selain pentingnya menjaga kawasan konservasi Tahura tetap aman dari kebakaran, keberadaan brigade dinilai penting untuk menjaga Tahura Lati Petangis yang diproyeksikan akan menjadi kawasan wisata.
"Ke depan Tahura akan jadi kawasan wisata unggulan yang perlu dijaga dan dibenahi. Itu bisa menyumbang pendapatan bagi daerah," ucap Syarifuddin.
Sebelumnya DLH Paser pada 9 Agustus lalu telah membentuk posko siaga karhutla sebagai tindak lanjut instruksi dari Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim.
Sejak dibentuk, posko tersebut telah berhasil memadamkan api di dua titik panas (hotspot) agar tidak menyebar luas. "Upaya pencegahan kami lakukan dengan patroli dan memadamkan titik-titik api kecil agar tidak meluas," ujar Syarifuddin.*
Baca juga: Kebakaran lahan terjadi di beberapa lokasi di Bangka Barat
Baca juga: Polisi Tempilang giatkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan
Kasi perlindungan, Pengawetan dan Pemanfaatan Tahura pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser, Syarifuddin, Senin, mengatakan sejauh ini penanganan karhutla di area konservasi itu ditangani tujuh personel gabungan termasuk petugas keamanan.
"Jumlah personel posko karhutla kami ada tujuh orang termasuk satuan pengaman yang berjaga di posko, selama dua hari bekerja bergantian. Jika dibentuk brigade maka ada penambahan personil, " kata Syarifudin.
Dengan peralatan pemadam kebakaran yang memadai saat ini, menurut dia, Tahura Paser sudah cukup siap membentuk satuan Brigade Karhutla.
Baca juga: Damkar masih lakukan pemadaman api di Bukit Pandanan Lombok Utara
Baca juga: Bupati Musi Banyuasin pantau karhutla di Desa Muara Medak
Peralatannya, mobil pemadam jeep dua unit, mobil pemadam truck dua unit, mobil water suplay truck satu unit, satu buah motor, pompa punggung (genpo), pompa jinjing (waterex) dan peralatan karhutla lainnya. Dengan itu, Tahura Paser dinilai layak dibentuk satu Brigade Karhutla.
"Brigade akan fokus menangani kebakaran hutan di kawasan Tahura dan juga bisa diberdayakan membantu jika ada kebakaran di tempat lain," ucap Syarifuddin.
Namun, untuk pembentukan brigade, DLH Paser saat ini menghadapi persoalan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). "Apalagi ada edaran untuk tidak merekrut tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT). Itu jadi kendala," ucap Syarifuddin.
Selain pentingnya menjaga kawasan konservasi Tahura tetap aman dari kebakaran, keberadaan brigade dinilai penting untuk menjaga Tahura Lati Petangis yang diproyeksikan akan menjadi kawasan wisata.
"Ke depan Tahura akan jadi kawasan wisata unggulan yang perlu dijaga dan dibenahi. Itu bisa menyumbang pendapatan bagi daerah," ucap Syarifuddin.
Sebelumnya DLH Paser pada 9 Agustus lalu telah membentuk posko siaga karhutla sebagai tindak lanjut instruksi dari Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim.
Sejak dibentuk, posko tersebut telah berhasil memadamkan api di dua titik panas (hotspot) agar tidak menyebar luas. "Upaya pencegahan kami lakukan dengan patroli dan memadamkan titik-titik api kecil agar tidak meluas," ujar Syarifuddin.*
Baca juga: Kebakaran lahan terjadi di beberapa lokasi di Bangka Barat
Baca juga: Polisi Tempilang giatkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan
Pewarta: Arumanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: