Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah merencanakan untuk membentuk badan pengembang jembatan Suramadu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah sekitar jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Madura itu setelah selesai. Menteri Perhubungan Djoko Kirmanto saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau kemajuan pembangunan proyek jembatan Surabaya-Madura di atas Kapal KRI Soeharso, di Selat Madura, Senin, mengatakan, badan tersebut perlu dibentuk sehingga pembangunan jembatan Surabaya-Madura bisa secara optimal mendorong perekonomian masyarakat di sekitarnya. "Harapan kami akan ada badan pengembang untuk kawasan di kaki jembatan karena di setiap ujung jembatan nanti harus dikembangkan," kata Djoko. Djoko Kirmanto menjelaskan badan tersebut dapat berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar pengembangan kawasan perekonomian dan juga kawasan perumahan disesuaikan dengan tata ruang yang sudah direncanakan oleh Pemda setempat. "Tentunya harus berkoordinasi dengan Pemda setempat karena mereka yang mengatur tata ruang sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih antarsektor," paparnya. Pengembangan itu, katanya, dapat dalam bentuk kawasan industri atau perumahan seperti yang ada di Sidoarjo. Jembatan Surabaya-Madura yang memiliki panjang 5,7 kilometer itu, lanjut dia, semula direncanakan beroperasi Desember 2008. Namun karena permasalahan teknis seperti ketinggian sejumlah tiang pancang yang direncanakan semula hanya 45 meter ternyata lebih dari itu sehingga perlu dilakukan penyesuaian karenanya terdapat keterlambatan pengoperasian. "Desember 2008 ini direncanakan kedua ujung jembatan akan bertemu dan pada April 2009 bisa dioperasikan untuk umum. Biaya yang digunakan sebesar Rp4,7 triliun," katanya. Sementara itu turut mendampingi Presiden, selain Menteri PU juga Menteri Perhubungan Jusman Syafi`i Djamal, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Soedibyo, Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, dan Menteri Komunikasi dan Informatika M. Nuh. Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono direncanakan meninjau rumah pintar di Kompleks Armada Timur Pangkalan TNI Angkatan Laut di Surabaya, setelah itu pada Selasa (13/5) Presiden direncanakan akan menuju Mamuju, ibu kota Provinsi Sulawesi Barat, melalui Makassar. (*)