Risma tegaskan tidak ada warga Papua diusir dari Surabaya
19 Agustus 2019 16:43 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) menjabat tangan Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini (kiri) yang baru dilantik di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (19/8/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras/pri
Jakarta (ANTARA) -
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menekankan tidak ada warga asal Papua yang diusir dari Kota Surabaya.
"Kalau ada kabar anak Papua diusir di Surabaya, itu tidak betul. Tidak benar kalau ada pengusiran itu," kata Risma usai pelantikan dirinya sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin.
Baca juga: Pemkot Malang tegaskan tidak ada pemulangan mahasiswa asal Papua
Risma mengatakan sejumlah pegawai di instansinya juga berasal dari Papua.
"Kabag Humas saya dari Papua, beberapa camat dan pejabat saya juga dari Papua. Saya juga diangkat warga Papua jadi Mama Papua. Jadi pengusiran itu tidak benar," katanya menegaskan.
Baca juga: Khofifah minta maaf pada warga Papua atas kejadian di Surabaya-Malang
Terkait kericuhan di Papua, Risma mengajak seluruh pihak menjaga keutuhan bangsa yang sudah terbentuk selama ini. Risma sebagai Wali Kota Surabaya memohon maaf apabila ada kesalahan hingga beredar kabar pengusiran terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
"Tapi pengusiran itu tidak benar," kata dia menjelaskan.
Dia mengatakan seluruh masyarakat Papua maupun dari daerah lain diterima dengan sama di Surabaya sebagai anak bangsa yang sama.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menekankan tidak ada warga asal Papua yang diusir dari Kota Surabaya.
"Kalau ada kabar anak Papua diusir di Surabaya, itu tidak betul. Tidak benar kalau ada pengusiran itu," kata Risma usai pelantikan dirinya sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin.
Baca juga: Pemkot Malang tegaskan tidak ada pemulangan mahasiswa asal Papua
Risma mengatakan sejumlah pegawai di instansinya juga berasal dari Papua.
"Kabag Humas saya dari Papua, beberapa camat dan pejabat saya juga dari Papua. Saya juga diangkat warga Papua jadi Mama Papua. Jadi pengusiran itu tidak benar," katanya menegaskan.
Baca juga: Khofifah minta maaf pada warga Papua atas kejadian di Surabaya-Malang
Terkait kericuhan di Papua, Risma mengajak seluruh pihak menjaga keutuhan bangsa yang sudah terbentuk selama ini. Risma sebagai Wali Kota Surabaya memohon maaf apabila ada kesalahan hingga beredar kabar pengusiran terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
"Tapi pengusiran itu tidak benar," kata dia menjelaskan.
Dia mengatakan seluruh masyarakat Papua maupun dari daerah lain diterima dengan sama di Surabaya sebagai anak bangsa yang sama.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: