Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Behrooz Kamalvandi mengatakan bahwa masalah di Timur Tengah tak dapat diatasi dengan intimidasi dan kekerasan tapi melalui dialog dan perundingan. "Negara adidaya harus juga memperhatikan pandangan semua negara untuk bersama-sama mengatasi masalah guna menciptakan stabilitas di kawasan Timur Tengah," kata Kamalvandi yang didampingi Atase Pers Kedubes Iran A Yazdaninia dalam wawancara dengan ANTARA News di Jakarta, Sabtu. Lebih jauh dia mengatakan Iran telah mengusulkan sebuah paket penyelesaian menyeluruh atas masalah di Timur Tengah dan menyatakan kepada Amerika Serikat dan Eropa untuk melihat paket tersebut yang meliputi antara lain soal keamanan, ekonomi dan politik sebagai jalan keluar untuk menyelesaikan masalah dunia. "Paket ini bertujuan untuk kepentingan bersama dan demi masa depan yang lebih baik," ujarnya. Dubes Kamalvandi mengatakan Iran juga telah menyampaikan paket tersebut kepada negara-negara lain termasuk Indonesia. Dikatakannya, stabilitas di kawasan strategis itu yang terdiri atas negara-negara produsen minyak terbesar di dunia penting bagi seluruh dunia. "Jika ada negara lain misal Amerika menyerang Iran yang memproduksi minyak 4,2 juta barel per hari, harga minyak bisa mencapai 500 dolar AS per barel," katanya. Iran juga memiliki seperlima dari cadangan gas di dunia dan siap memasok gas ke Asia dan Eropa. Namun, AS selalu menghalang-halangi usaha Iran untuk memperpanjang pipa gas antara lain ke Pakistan dan India dan Eropa. "Apa yang dilakukan Amerika itu menyebabkan semua negara menderita kerugian besar. Inilah salah satu penyebab krisis energi yang muncul bersamaan dengan krisis pangan," katanya. Menurut Dubes Kamalvandi, krisis itu dapat diatasi lewat kerjasama untuk menjaga stabilitas, tingkat produksi minyak dan mencari energi alternatif. Energi nuklir Dubes Iran itu mengatakan sebagai produsen minyak dan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Iran dan Arab Saudi membatasi ekspor minyaknya karena kebutuhan di dalam negeri yang juga cukup tinggi. "Iran ingin menggunakan energi nuklir sebagai energi alternatif karena tak ada alternatif lain...Energi nuklir menurut kami sesuai untuk mengganti energi minyak," katanya.(*)