Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan usaha rintisan berbasis digital atau dikenal dengan start up business di Indonesia harus menguntungkan dan berkontribusi dalam pembayaran pajaknya ke pemerintah sehingga dapat meningkatkan perekonomian.

"Kalau anda tidak untung, negara mati, negara langsung berhenti. Menteri Keuangan tidak bisa bikin apa-apa kalau tidak ada uang untung kan? Jadi berusahalah supaya anda (untung) besar, maka anda berpartisipasi ke masyarakat," kata Wapres saat menghadiri Gerakan Nasional 1.000 Start-Up Digital di Istora Senayan Jakarta, Minggu.

Baca juga: Wapres: Start-up tanpa peningkatan produksi tidak ada artinya

Baca juga: Jusuf Kalla ajak pemuda bangun negeri lewat startup


Usaha rintisan berbasis teknologi menjadi salah satu penggerak perekonomian saat ini dengan melibatkan generasi muda milenial untuk terjun ke dunia bisnis. Untuk menggerakkan ekonomi dalam negeri, harus ada kerja sama baik antara pemerintah dan pelaku bisnis swasta dalam hal ini start up, kata Wapres JK.

Oleh karena itu, Wapres mengingatkan para pelaku usaha rintisan untuk meningkatkan kemampuan diri mereka sehingga start up business ikut berkembang dan memperbaiki kondisi perekonomian di Indonesia.

"Supaya anda untung, maka pemerintah bikin pelatihan, sekolah, bikin upaya promosi. Jadi ada hubungan yang baik dan suatu cara kita membangun kebersamaan bangsa ini, jangan hanya anda bersatu menjadi koperasi besar," ujarnya.

Wapres mengatakan konsep usaha rintisan berbasis digital yang ada di Indonesia saat ini sebagian besar mirip seperti koperasi, yakni hanya mengumpulkan modal tanpa ada upaya meningkatkan produksi dalam negeri.

Dengan demikian, Wapres berharap melalui gerakan nasional tersebut dapat membawa usaha rintisan di Indonesia menciptakan dan meningkatkan nilai tambah produk komoditas dalam negeri.

Baca juga: Wapres sebut "unicorn" di Indonesia sama saja seperti koperasi