Pemkab Lumajang distribusikan air bersih di daerah kekeringan
18 Agustus 2019 16:32 WIB
BPBD Lumajang mendistribusikan air bersih kepada warga yang dilanda kekeringan dan krisis air bersih (ANTARA/HO/BPBD Lumajang)
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, secara rutin mendistribusikan air bersih di beberapa daerah dilanda kekeringan yang tersebar di enam kecamatan di wilayah kabupaten setempat selama musim kemarau.
"Musim kemarau yang berdampak kekeringan telah berlangsung selama beberapa pekan ini dan warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang M. Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Minggu.
Berdasarkan informasi prakiraan iklim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa puncak musim kemarau pada tahun 2009 terjadi pada Agustus hingga September 2019.
Baca juga: BPBD Gunung Kidul habiskan Rp300 juta untuk distribusi air bersih
"Puncak musim kemarau diprediksi hingga September 2019 dan seharusnya musim hujan dimulai pada Oktober 2019, namun tahun ini dikabarkan musim hujan akan mundur beberapa hari, sekitar 10-30 hari, tergantung pada kondisi perubahan iklim di Indonesia," tuturnya.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, lanjut dia, Pemkab Lumajang melalui BPBD setiap hari melakukan distribusi air bersih sebanyak 24 titik di wilayah Kabupaten Lumajang yang mengalami krisis air bersih.
"Kami terus berupaya untuk menyalurkan air bersih sebanyak 120.000 liter per hari di enam kecamatan yang mengalami krisis air bersih, yakni Kecamatan Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Randuagung, Padang, dan Gucialit," katanya.
Baca juga: Satuan Brimob Polda Banten bagikan air bersih ke warga Pontang
Selain itu, katanya, pihaknya telah memberikan hak pinjam pakai sebanyak empat unit truk tangki air bersih kepada Pemerintah Desa Kedawung, Wates Kulon, Wates Wetan, dan Penawungan untuk melakukan penyaluran air bersih di desanya masing-masing.
"Sejak tahun 2017, Pemkab Lumajang telah melakukan MoU dengan PT Mustika Tama Group dan Badan Kerja sama Antar Gereja (BKSAG), agar membantu memfasilitasi proses penyaluran air bersih kepada masyarakat yang mengalami krisis air bersih," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Purwakarta salurkan 161.400 liter air ke daerah kekeringan
Wawan berharap masyarakat dapat menggunakan air dengan bijak dan mengimbau agar ke depan masyarakat membuat tandon air di sekitar pekarangan rumah untuk menampung air hujan saat musim hujan tiba nanti.
"Musim kemarau yang berdampak kekeringan telah berlangsung selama beberapa pekan ini dan warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang M. Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Minggu.
Berdasarkan informasi prakiraan iklim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa puncak musim kemarau pada tahun 2009 terjadi pada Agustus hingga September 2019.
Baca juga: BPBD Gunung Kidul habiskan Rp300 juta untuk distribusi air bersih
"Puncak musim kemarau diprediksi hingga September 2019 dan seharusnya musim hujan dimulai pada Oktober 2019, namun tahun ini dikabarkan musim hujan akan mundur beberapa hari, sekitar 10-30 hari, tergantung pada kondisi perubahan iklim di Indonesia," tuturnya.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, lanjut dia, Pemkab Lumajang melalui BPBD setiap hari melakukan distribusi air bersih sebanyak 24 titik di wilayah Kabupaten Lumajang yang mengalami krisis air bersih.
"Kami terus berupaya untuk menyalurkan air bersih sebanyak 120.000 liter per hari di enam kecamatan yang mengalami krisis air bersih, yakni Kecamatan Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Randuagung, Padang, dan Gucialit," katanya.
Baca juga: Satuan Brimob Polda Banten bagikan air bersih ke warga Pontang
Selain itu, katanya, pihaknya telah memberikan hak pinjam pakai sebanyak empat unit truk tangki air bersih kepada Pemerintah Desa Kedawung, Wates Kulon, Wates Wetan, dan Penawungan untuk melakukan penyaluran air bersih di desanya masing-masing.
"Sejak tahun 2017, Pemkab Lumajang telah melakukan MoU dengan PT Mustika Tama Group dan Badan Kerja sama Antar Gereja (BKSAG), agar membantu memfasilitasi proses penyaluran air bersih kepada masyarakat yang mengalami krisis air bersih," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Purwakarta salurkan 161.400 liter air ke daerah kekeringan
Wawan berharap masyarakat dapat menggunakan air dengan bijak dan mengimbau agar ke depan masyarakat membuat tandon air di sekitar pekarangan rumah untuk menampung air hujan saat musim hujan tiba nanti.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: