Lima (ANTARA) - Satu gedung di kota kecil di Peru Utara dibakar pada Jumat (16/8) sebagai protes terhadap perusahaan China National Petroleum Corp, yang berkembang menjadi bentrokan antara polisi dan demonstran yang ingin agar perusahaan itu membuat janji akan membantu masyarakt lokal, kata satu sumber industri.
Kerusuhan tersebut terjadi setelah pembicaraan macet antara perusahaan itu dan warga lokal di Kabupaten El Alto, di wilayah pantai gurun di dekat tiga blok minyak lepas pantai yang dioperasikan oleh CNPC.
Warga ingin CNPC menyetujui serangkaian komitmen bagi pembangunan lokal, termasuk jaminan bahwa perusahaan tersebut akan mempekerjakan 100 pemuda, kata sumber itu, yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
Tak ada laporan resmi mengenai korban jiwa dalam bentrokan tersebut, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu. Tapi kantor perusahaan yang berpusat di Bogota itu yang menyediakan layanan pemeliharaan buat CNPC, Confipetrol, dibakar, tambah sumber tersebut.
CNPC dan Confipetrol belum bisa dihubungi untuk diminta komentar di luar jam bisnia normalnya pada Jumat.
Tayangan televisi oleh lembaga penyiaran lokal Canal N memperlihatkan asap hitam membubung dari satu gedung di El Alto.
Kantor lokal pemadam tak bersedia memberi komentar melalui telepon.
Peru dipenuhi protes terhadap operasi perusahaan tambang dan minyak dan gas alam, yang seringkali berubah mematikan ketika polisi berusaha memukul mundur kerumunan orang dari jalan. Tetapi pembakaran jarang terjadi.
CNPC, yang menyatakan telah mengoperasikan blok minyak lepas pantai di Peru sejak 1993, kebanyakan terbebas dari protes yang telah menghalangi miliaran dolar AS dalam penanaman modal di salah satu ekonomi paling stabil di Amerika Latin tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Aksi unjuk rasa di tambang tembaga China di Peru terus berlanjut
Baca juga: Investasi China di Peru Tertinggi di Amerika Latin
Gedung dibakar sebagai protes terhadap CNPC di Peru
17 Agustus 2019 11:24 WIB
Bendera negara Peru
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: