Pabandya Kodam I/BB: generasi muda dapat mencegah faham radikalisme
17 Agustus 2019 10:00 WIB
Pabandya Komsos Kodam I/Bukit Barisan Letkol Kav Ferry Lahe memberikan ceramah Bela Negara di Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata Asam Kumbang, Sunggal, Medan, Jumat (16/8). (Antara Sumut/Foto Irsan Mulyadi)
Medan (ANTARA) - Pabandya Komsos Kodam I/Bukit Barisan Letkol Kav Ferry Lahe mengajak kepada generasi muda dapat mencegah faham radikalisme dan separatisme, karena gerakan tersebut tidak hanya merugikan rakyat Indonesia, tetapi juga bangsa dan negara.
"Pengaruh radikalisme yang sangat berbahaya, tidak boleh hidup dan berkembang di Tanah Air," kata Ferry, dalam pelatihan Bela Negara 23 Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata Asam Kumbang, Sunggal, Medan, Jumat (16/8).
Pengaruh Radikalisme, menurut dia, dapat menimbulkan terjadinya perang antarkelompok, antarsuku, dan peristiwa lainnya yang mengganggu stabilitas, serta keamanan suatu negara.
"Generasi muda dan juga peserta SMN asal Provinsi Sulteng dapat mewaspadai bahaya pengaruh radikalisme dan terorisme tersebut," ujar Ferry.
Baca juga: Peserta SMN Sulsel kunjungi Kampung Nelayan di Papua
Ia mengatakan, mencegah radikalisme dimulai dari hal-hal kecil dengan berpedoman kepada Pancasila dan UUD 1945.
Selain itu, mendorong generasi muda untuk selalu waspada terutama di dunia maya dan gunakan media sosial (medsos) dengan baik.
"Jangan menggunakan medsos untuk kepentingan merugikan orang lain dan menyiarkan hoaks (berita bohong) sehingga menimbulkan keresahan," kata Penanggung Jawab Pelatihan Bela Negara peserta SMN asal Provinsi Sulteng.
Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Sulawesi Tengah selama berada di Sumatera Utara akan mengikuti berbagai kegiatan yakni Pendidikan Bela Negara di Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata di Asam Kumbang Sunggal Medan, berkunjung ke Sekolah DELL di Balige, mengikuti Upacara Bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Pabatu, Kabupaten Simalungun.
Selanjutnya berkunjung ke objek wisata alam batu gantung di kawasan Danau Toba Kabupaten Simalungun, berkunjung ke warisan budaya di Tomok Kabupaten Samosir (mempelajari tarian adat batak toba),dan menyaksikan tarian patung sigale-gale di Tuktuk Kabupaten Samosir,
Selanjutnya, berkunjung ke kebun teh Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Kemudian, mengenal dan diskusi tentang PTPN IV dan sawit di Kebun Adolina di Kabupaten Serdang Bedagai, belajar media sosial (medsos), istagram, yautube dan twitter,
kunjungan ke Istana Maimun Medan, berkunjung ke perpustakaan daerah di Medan, berkunjung ke PT KIM di Belawan, dan berkunjung ke Rumah Kreatif BUMN, serta BTN Medan.
Penetapan 23 orang peserta Siswa Mengenal Nusantara Tahun 2019 dan tiga guru pendamping merupakan hasil seleksi yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri Program Siswa Mengenal Nusantara Tahun 2019 dibiayai oleh PTPN IV, PT KIM dan PJT 1.
Baca juga: Peserta SMN ikuti upacara peringatan Kemerdekaan RI di Mentok
Baca juga: Pelajar asal Soppeng dan Luwuk Timur sebut SMN luar biasa
"Pengaruh radikalisme yang sangat berbahaya, tidak boleh hidup dan berkembang di Tanah Air," kata Ferry, dalam pelatihan Bela Negara 23 Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata Asam Kumbang, Sunggal, Medan, Jumat (16/8).
Pengaruh Radikalisme, menurut dia, dapat menimbulkan terjadinya perang antarkelompok, antarsuku, dan peristiwa lainnya yang mengganggu stabilitas, serta keamanan suatu negara.
"Generasi muda dan juga peserta SMN asal Provinsi Sulteng dapat mewaspadai bahaya pengaruh radikalisme dan terorisme tersebut," ujar Ferry.
Baca juga: Peserta SMN Sulsel kunjungi Kampung Nelayan di Papua
Ia mengatakan, mencegah radikalisme dimulai dari hal-hal kecil dengan berpedoman kepada Pancasila dan UUD 1945.
Selain itu, mendorong generasi muda untuk selalu waspada terutama di dunia maya dan gunakan media sosial (medsos) dengan baik.
"Jangan menggunakan medsos untuk kepentingan merugikan orang lain dan menyiarkan hoaks (berita bohong) sehingga menimbulkan keresahan," kata Penanggung Jawab Pelatihan Bela Negara peserta SMN asal Provinsi Sulteng.
Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Sulawesi Tengah selama berada di Sumatera Utara akan mengikuti berbagai kegiatan yakni Pendidikan Bela Negara di Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata di Asam Kumbang Sunggal Medan, berkunjung ke Sekolah DELL di Balige, mengikuti Upacara Bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Pabatu, Kabupaten Simalungun.
Selanjutnya berkunjung ke objek wisata alam batu gantung di kawasan Danau Toba Kabupaten Simalungun, berkunjung ke warisan budaya di Tomok Kabupaten Samosir (mempelajari tarian adat batak toba),dan menyaksikan tarian patung sigale-gale di Tuktuk Kabupaten Samosir,
Selanjutnya, berkunjung ke kebun teh Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Kemudian, mengenal dan diskusi tentang PTPN IV dan sawit di Kebun Adolina di Kabupaten Serdang Bedagai, belajar media sosial (medsos), istagram, yautube dan twitter,
kunjungan ke Istana Maimun Medan, berkunjung ke perpustakaan daerah di Medan, berkunjung ke PT KIM di Belawan, dan berkunjung ke Rumah Kreatif BUMN, serta BTN Medan.
Penetapan 23 orang peserta Siswa Mengenal Nusantara Tahun 2019 dan tiga guru pendamping merupakan hasil seleksi yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri Program Siswa Mengenal Nusantara Tahun 2019 dibiayai oleh PTPN IV, PT KIM dan PJT 1.
Baca juga: Peserta SMN ikuti upacara peringatan Kemerdekaan RI di Mentok
Baca juga: Pelajar asal Soppeng dan Luwuk Timur sebut SMN luar biasa
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: