Upacara HUT RI, pejabat dan pegawai Kemenpora kenakan pakaian adat
17 Agustus 2019 09:44 WIB
Pegawai di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengenakan pakaian adat saat upacara peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia di Lapangan Gedung Kemenpora, Sabtu (17/8/2019). ANTARA/Asep Firmansyah/am.
Jakarta (ANTARA) - Para pejabat dan pegawai di lingkungan kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serempak mengenakan pakaian adat saat upacara peringatan hari ulang tahun ke-74 Republik Indonesia di Gedung Kemenpora, Senayan, Sabtu.
Pakaian adat yang dikenakan para pejabat dan pegawai Kemenpora tersebut, di antaranya dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Betawi, hingga Sumatera Utara.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto yang bertindak sebagai pembina upacara pun tak luput mengenakan pakaian adat. Ia mengenakan balutan pakaian adat Bali berwarna merah.
Dalam pesan yang disampaikan, Gatot mengatakan mengenakan pakaian adat saat upacara sebagai simbolisasi penguatan persatuan Indonesia. Meski berbeda suku, bangsa harus tetap kokoh dan bersatu di bawah panji Sang Saka Merah Putih.
Terlebih dengan adanya agenda besar Pilpres dan Pileg pada tahun ini membuat bangsa harus kembali saling bergandengan tangan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ini adalah momen pertama yang sangat spesial setelah kita menyelesaikan Pilpres dan Pileg, kemarin Pak Jokowi menekankan di DPR, MPR, dan DPD, bagaimana rasa persatuan itu harus ditumbuhkan. Itu yang menjadi spesial di HUT RI kali ini," ujar Gatot seusai upacara.
Selain itu, kata dia, Kemenpora memiliki sejarah panjang karena pada tahun 2018 telah sukses menggelar perhelatan olahraga terbesar se-Asia, Asian Games dan Asian Paragames.
Saat itu, seluruh bangsa bersatu mendukung para atlet yang bertanding untuk bisa mengharumkan nama Indonesia terlepas dari mana dia berasal. Maka upacara peringatan HUT RI ini harus sama dengan semangat saat Asian Games tahun lalu.
"Meski tahun ini tidak ada Asian Games, tapi nuansa Merah Putih, nuansa kebangsaan harus tetap ditumbuhkan melalui prestasi para pemuda dan olahraga," kata dia.
Pakaian adat yang dikenakan para pejabat dan pegawai Kemenpora tersebut, di antaranya dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Betawi, hingga Sumatera Utara.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto yang bertindak sebagai pembina upacara pun tak luput mengenakan pakaian adat. Ia mengenakan balutan pakaian adat Bali berwarna merah.
Dalam pesan yang disampaikan, Gatot mengatakan mengenakan pakaian adat saat upacara sebagai simbolisasi penguatan persatuan Indonesia. Meski berbeda suku, bangsa harus tetap kokoh dan bersatu di bawah panji Sang Saka Merah Putih.
Terlebih dengan adanya agenda besar Pilpres dan Pileg pada tahun ini membuat bangsa harus kembali saling bergandengan tangan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ini adalah momen pertama yang sangat spesial setelah kita menyelesaikan Pilpres dan Pileg, kemarin Pak Jokowi menekankan di DPR, MPR, dan DPD, bagaimana rasa persatuan itu harus ditumbuhkan. Itu yang menjadi spesial di HUT RI kali ini," ujar Gatot seusai upacara.
Selain itu, kata dia, Kemenpora memiliki sejarah panjang karena pada tahun 2018 telah sukses menggelar perhelatan olahraga terbesar se-Asia, Asian Games dan Asian Paragames.
Saat itu, seluruh bangsa bersatu mendukung para atlet yang bertanding untuk bisa mengharumkan nama Indonesia terlepas dari mana dia berasal. Maka upacara peringatan HUT RI ini harus sama dengan semangat saat Asian Games tahun lalu.
"Meski tahun ini tidak ada Asian Games, tapi nuansa Merah Putih, nuansa kebangsaan harus tetap ditumbuhkan melalui prestasi para pemuda dan olahraga," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: