Polandia kemungkinan gabung misi AS di Selat Hormuz
16 Agustus 2019 22:50 WIB
Seorang Marinir AS mengamati sebuah kapal penyerang cepat Iran dari USS John P. Murtha selama transit di Selat Hormuz, Laut Arab di lepas pantai Oman, dalam gambar yang dirilis oleh Angkatan Laut AS pada Kamis (18/7/2019). ANTARA FOTO/U.S. Navy/Donald Holbert/Handout via REUTERS/wsj.
Warsawa (ANTARA) - Polandia sedang mempertimbangkan mendukung misi pimpinan Amerika Serikat untuk melindungi Selat Hormuz, namun keputusan resmi belum diambil.
"Berdasarkan pandangan kami, tindakan untuk menjaga kestabilan kawasan tersebut akan dibenarkan," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia kepada Reuters dalam pernyataan.
"Kami harus menunggu dulu untuk menentukan, dan jika iya, dalam bentuk apa Polandia akan bergabung dengan prakarsa seperti itu," katanya, menambahkan.
Belum ada kejelasan soal apakah Polandia akan mengambil keputusan menyangkut masalah tersebut.
Polandia telah berupaya untuk memperkuat hubungan dengan AS sejak Partai Hukum dan Keadilan (PiS) mulai menjalankan kekuasaan pada 2015.
Menteri Luar Negeri Polandia Jacek Czaputowicz pertama kali membuat pernyataan seputar kemungkinan itu kepada kantor berita Jerman, DPA, pada Jumat.
Sementara itu, Menlu Jerman Heiko Maas telah menekankan bahwa negaranya tidak akan mengambil bagian dalam misi angkat laut pimpinan AS di Selat Hormuz dan Jerman justru lebih memilih untuk membentuk suatu misi Eropa.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada Rabu (14/8) bahwa ia yakin ide soal pembentukan misi angkatan laut Eropa di Selat Hormuz akan dibahas kembali dalam pertemuan informal para menteri luar negeri dan menteri pertahanan Eropa.
Rangkaian pertemuan itu akan dilangsungkan di Finlandia akhir Agustus.
AS telah mendorong ide soal pengamanan selat itu saat ketegangan meningkat antara Iran, Inggris dan Amerika Serikat dalam bulan-bulan belakangan.
Selat Hormuz terletak antara Oman dan Iran dan merupakan jalur pelayaran bagi pengangkutan hampir seperlima minyak dunia.
Polandia telah menawarkan menawarkan dukungan militer bagi misi-misi pimpinan AS. Pasukan Polandia pernah mengambil bagian dalam misi di Irak dan Afganistan.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS minta Korsel kirim pasukan ke Selat Hormuz
Baca juga: BP belum berencana membawa tankernya melintasi Selat Hormuz
"Berdasarkan pandangan kami, tindakan untuk menjaga kestabilan kawasan tersebut akan dibenarkan," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia kepada Reuters dalam pernyataan.
"Kami harus menunggu dulu untuk menentukan, dan jika iya, dalam bentuk apa Polandia akan bergabung dengan prakarsa seperti itu," katanya, menambahkan.
Belum ada kejelasan soal apakah Polandia akan mengambil keputusan menyangkut masalah tersebut.
Polandia telah berupaya untuk memperkuat hubungan dengan AS sejak Partai Hukum dan Keadilan (PiS) mulai menjalankan kekuasaan pada 2015.
Menteri Luar Negeri Polandia Jacek Czaputowicz pertama kali membuat pernyataan seputar kemungkinan itu kepada kantor berita Jerman, DPA, pada Jumat.
Sementara itu, Menlu Jerman Heiko Maas telah menekankan bahwa negaranya tidak akan mengambil bagian dalam misi angkat laut pimpinan AS di Selat Hormuz dan Jerman justru lebih memilih untuk membentuk suatu misi Eropa.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada Rabu (14/8) bahwa ia yakin ide soal pembentukan misi angkatan laut Eropa di Selat Hormuz akan dibahas kembali dalam pertemuan informal para menteri luar negeri dan menteri pertahanan Eropa.
Rangkaian pertemuan itu akan dilangsungkan di Finlandia akhir Agustus.
AS telah mendorong ide soal pengamanan selat itu saat ketegangan meningkat antara Iran, Inggris dan Amerika Serikat dalam bulan-bulan belakangan.
Selat Hormuz terletak antara Oman dan Iran dan merupakan jalur pelayaran bagi pengangkutan hampir seperlima minyak dunia.
Polandia telah menawarkan menawarkan dukungan militer bagi misi-misi pimpinan AS. Pasukan Polandia pernah mengambil bagian dalam misi di Irak dan Afganistan.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS minta Korsel kirim pasukan ke Selat Hormuz
Baca juga: BP belum berencana membawa tankernya melintasi Selat Hormuz
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: