Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian menggelontorkan anggaran Rp103 miliar untuk mengembangkan program Making Indonesia 4.0 pada 2020 dengan mendorong sektor industri andalan yakni otomotif dan elektronika.

Industri otomotif dibidik menjadi sektor primadona ekspor nasional berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, dengan sektor ini mendapat prioritas pengembangan, agar menghasilkan produk berdaya saing global memasuki era industri 4.0.

"Untuk sektor otomotif, perpres mobil listrik sudah terbit. Kami sedang menunggu revisi Peraturan Pemerintah Nomor 41 terkait pajak pertambahan nilai barang mewah (PPN BM)," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat.

Setelah selesai, Menperin menyampaikan bahwa peta jalan industri otomotif, termasuk di dalamnya regulasi dan persiapan infrastruktur akan siap berjalan, sehingga komitmen investasi dari beberapa industri otomotif yang angkanya mencapai empat miliar dolar AS hingga 2025 dapat mulai direalisasikan.

Dengan demikian, Airlangga optimistis mematok target ekspor produk otomotif hingga 2025 mencapai satu juta unit dengan nilai 30 miliar dolar AS.

"Karena kita sudah ada memproduksi produk otomotif sesuai dengan keinginan pasar global," kata Airlangga.

Selain jenis kendaraan roda empat, Kemenperin juga tengah melakukan uji coba untuk produk motor listrik di Bandung, terkait model bisnis maupun penggunaan baterainya.

Dalam hal ini, Kemenperin menggandeng pihak universitas dan minimarket terkait penggantian baterainya.

"Model baterai itu bisa dipertukarkan nantinya. Kalau ini sudah selesai, uji cobanya, kita sudah bicara dengan Pemerintah Daerah Jakarta dan Bali untuk mencoba prototipenya di sana," ungkap Airlangga.

Untuk sektor elektronika, Menperin berharap akan semakin banyak rumah percontohan industri 4.0, dengan saat ini baru terpilih satu industri yaitu PT Schneider Electric Manufacturing.

"Kami harap akan lebih banyak lagi yang menjadi light house atau rumah percontohan, sehingga industri elektronika semakin siap dan penerapan Making Indonesia 4.0 semakin masif," tukas Airlangga.

Baca juga: Menperin: Making Indonesia 4.0 sebanding dengan kebijakan di Eropa
Baca juga: Realisasi anggaran Kemenperin 2018 tembus 92,28 persen
Baca juga: Menperin sebut industri 4.0 dongkrak PDB hingga dua persen