Wamen ESDM sebut Indonesia jelas akan menuju ke B30
16 Agustus 2019 12:57 WIB
Wakil Menteri ESDM Archandra Taher disela Pertemuan Koordinasi Nusantara Sehat Batch 9,10,11 yang berlangsung di Makassar pada 13-15 Agustus 2019. ANTARA/Suriani Mappong/aa.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar menilai arahan Presiden Joko Widodo sudah jelas bahwa Indonesia akan menuju ke biodiesel B30.
"Tadi sudah jelas bahwa kita akan menuju ke B30," ujar Arcandra Tahar di Jakarta, Jumat.
Dalam pidato kenegaraannya di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia mampu membuat bahan bakar dengan jenis Biodiesel 100 persen berasal dari nabati atau B100.
Baca juga: Bio-solar B30 sukses diuji pada suhu dingin Dieng
Menurut Presiden, Indonesia sudah mulai dengan program B20, akan masuk ke B30 campuran solar dengan 30 persen biodiesel. Indonesia bisa lebih dari itu dengan bisa membuat B100.
Lebih jauh tentang industri inovasi energi, Presiden Jokowi mendorong adanya hilirisasi industri bidang bahan bakar serta mineral pertambangan. Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti Bauksit, batu bara, kelapa sawit, ikan, dan masih banyak lagi, tapi tidak cukup di situ dan harus melakukan hilirisasi industri agar bisa melompat lagi.
Baca juga: Tahapan uji coba bahan bakar B30 berakhir Oktober 2019
Presiden Jokowi mendorong pembangunan industri pengolahan bauksit sehingga impor alumina tidak perlu dilakukan. Proses bisa dimulai membangun hilirisasi industri batu bara menjadi (Dimethyl Ether) DME sehingga Indonesia bisa mengurangi impor jutaan ton LPG setiap tahunnya.
Presiden Jokowi juga mendorong Indonesia untuk dapat memproduksi bahan bakar jenis avtur dari minyak kelapa sawit dan mendorong negeri ini untuk bisa melakukan ekspor avtur ke pasar internasional.
Baca juga: UD Trucks mulai riset bahan bakar B30
"Tadi sudah jelas bahwa kita akan menuju ke B30," ujar Arcandra Tahar di Jakarta, Jumat.
Dalam pidato kenegaraannya di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia mampu membuat bahan bakar dengan jenis Biodiesel 100 persen berasal dari nabati atau B100.
Baca juga: Bio-solar B30 sukses diuji pada suhu dingin Dieng
Menurut Presiden, Indonesia sudah mulai dengan program B20, akan masuk ke B30 campuran solar dengan 30 persen biodiesel. Indonesia bisa lebih dari itu dengan bisa membuat B100.
Lebih jauh tentang industri inovasi energi, Presiden Jokowi mendorong adanya hilirisasi industri bidang bahan bakar serta mineral pertambangan. Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti Bauksit, batu bara, kelapa sawit, ikan, dan masih banyak lagi, tapi tidak cukup di situ dan harus melakukan hilirisasi industri agar bisa melompat lagi.
Baca juga: Tahapan uji coba bahan bakar B30 berakhir Oktober 2019
Presiden Jokowi mendorong pembangunan industri pengolahan bauksit sehingga impor alumina tidak perlu dilakukan. Proses bisa dimulai membangun hilirisasi industri batu bara menjadi (Dimethyl Ether) DME sehingga Indonesia bisa mengurangi impor jutaan ton LPG setiap tahunnya.
Presiden Jokowi juga mendorong Indonesia untuk dapat memproduksi bahan bakar jenis avtur dari minyak kelapa sawit dan mendorong negeri ini untuk bisa melakukan ekspor avtur ke pasar internasional.
Baca juga: UD Trucks mulai riset bahan bakar B30
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Tags: