Polisi Malaysia: Tak ada kejanggalan dalam kematian gadis Irlandia
15 Agustus 2019 23:00 WIB
Sebuah helikopter dari Unit Polisi Udara Malaysia, yang dilengkapi dengan kamera pengawasan pencitraan panas, berpartisipasi dalam operasi pencarian dan penyelamatan remaja perempuan Irlandia berusia 15 tahun yang hilang dari sebuah resor di Seremban, Malaysia, Kamis (8/8/2019). Foto diambil tanggal 8 Agustus 2019. REUTERS/Lim Huey Teng/wsj/cfo (REUTERS/LIM HUEY TENG)
Seremban, Malaysia (ANTARA) - Polisi Malaysia pada Kamis mengesampingkan penculikan sebagai motif dalam hilangnya seorang remaja asal Irlandia yang ditemukan meninggal di dekat aliran sungai di hutan setelah pencarian selama 10 hari, dengan mengatakan tak ditemukan tanda-tanda yang mengarah kepada hal-hal yang janggal dan mencurigakan.
Jasad Nora Anne Quorin (15) ditemukan pada Selasa dalam keadaan tak berbusana lagi setelah remaja perempuan itu hilang di resor berhutan di Seremban, sekitar 70 km sebelah selatan Kuala Lumpur, Ibu Kota Malaysia.
Dikatakannya, polisi tak menemukan bukti yang mengarah kepada hal-hal yang janggal dan mencurigakan.
"Untuk sementara tak ada unsur penculikan," kata Mohamad Mat Yusop, Kepala Kepolisian Negeri Sembilan, negara bagian Malaysia, tempat Quoirin hilang.
Pihak Prancis mengatakan Rabu mereka telah mengadakan investigasi kriminal atas kasus Quoirin atas penculikan pada 9 Agustus. Ibu Quoirin berasal dari Belfast dan ayahnya dari Prancis.
Mohamad mengatakan sebuah hasil otopsi pada Rabu menyebutkan bahwa Quoirin meninggal akibat pendarahan di dalam, barangkali akibat kelaparan dan stres untuk waktu cukup lama. Ia menderita kerusakan di dalam perutnya, dan meninggal dua atau tiga hari sebelum jasadnya ditemukan, tambahnya.
Pakar fatologis forensik yang melakukan otopsi menemukan goresan-goresan kecil di bagian kaki remaja itu tetapi menyebutkan bahwa goresan-goresan itu tidak menyebabkan kematiannya, ujar Mohamad.
"Sampel sudah diambil dari jasad Nora dan dikirim ke bagian kimia untuk pengujian lebih lanjut," kata dia.
Jasad Quoirin ditemukan di sungai yang dalam sekitar 2,5 km dari resor Dusun, tempat dia menghilang sehari setelah keluarganya tiba untuk berlibur pada 3 Agustus.
Keluarganya takut hilangnya terkait dengan kejahatan, dengan mengatakan ia memiliki kebutuhan khusus dan tak pernah sebelumnya meninggalkan mereka, kata satu kelompok korban Inggris, the Lucie Blackman Trust, dalam satu pernyataan yang disiarkan atas nama mereka.
Investigasi awal tak mengungkap bukti perilaku kriminal tetapi kepolisian akan memeriksa semua kemungkinan, kata Wakil Kepala Kepolisian Malaysia Mazlan Mansoor.
Sumber: Reuters
Baca juga: Polisi Malaysia: Ditemukan jenazah diduga remaja disabilitas Irlandia
Baca juga: Polisi Malaysia periksa 20 orang dalam pencarian remaja Irlandia
Jasad Nora Anne Quorin (15) ditemukan pada Selasa dalam keadaan tak berbusana lagi setelah remaja perempuan itu hilang di resor berhutan di Seremban, sekitar 70 km sebelah selatan Kuala Lumpur, Ibu Kota Malaysia.
Dikatakannya, polisi tak menemukan bukti yang mengarah kepada hal-hal yang janggal dan mencurigakan.
"Untuk sementara tak ada unsur penculikan," kata Mohamad Mat Yusop, Kepala Kepolisian Negeri Sembilan, negara bagian Malaysia, tempat Quoirin hilang.
Pihak Prancis mengatakan Rabu mereka telah mengadakan investigasi kriminal atas kasus Quoirin atas penculikan pada 9 Agustus. Ibu Quoirin berasal dari Belfast dan ayahnya dari Prancis.
Mohamad mengatakan sebuah hasil otopsi pada Rabu menyebutkan bahwa Quoirin meninggal akibat pendarahan di dalam, barangkali akibat kelaparan dan stres untuk waktu cukup lama. Ia menderita kerusakan di dalam perutnya, dan meninggal dua atau tiga hari sebelum jasadnya ditemukan, tambahnya.
Pakar fatologis forensik yang melakukan otopsi menemukan goresan-goresan kecil di bagian kaki remaja itu tetapi menyebutkan bahwa goresan-goresan itu tidak menyebabkan kematiannya, ujar Mohamad.
"Sampel sudah diambil dari jasad Nora dan dikirim ke bagian kimia untuk pengujian lebih lanjut," kata dia.
Jasad Quoirin ditemukan di sungai yang dalam sekitar 2,5 km dari resor Dusun, tempat dia menghilang sehari setelah keluarganya tiba untuk berlibur pada 3 Agustus.
Keluarganya takut hilangnya terkait dengan kejahatan, dengan mengatakan ia memiliki kebutuhan khusus dan tak pernah sebelumnya meninggalkan mereka, kata satu kelompok korban Inggris, the Lucie Blackman Trust, dalam satu pernyataan yang disiarkan atas nama mereka.
Investigasi awal tak mengungkap bukti perilaku kriminal tetapi kepolisian akan memeriksa semua kemungkinan, kata Wakil Kepala Kepolisian Malaysia Mazlan Mansoor.
Sumber: Reuters
Baca juga: Polisi Malaysia: Ditemukan jenazah diduga remaja disabilitas Irlandia
Baca juga: Polisi Malaysia periksa 20 orang dalam pencarian remaja Irlandia
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: