Jakarta (ANTARA News) - Tak kurang dari 200 proyek bernilai delapan miliar dolar AS siap ditawarkan 75 kabupaten dan kota di tanah air dalam Forum Investasi Regional Indonesia atau Indonesian Regional Invesment Forum (IRIF) 26-27 Mei 2008, yang diselenggarakan Dewan Perwakilan daerah (DPD) di Jakarta dan akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Indonesia tetap sangat menarik bagi para calon investor," kata Chief Financial Officer (CFO) Global Initiatives, Sydney Yeung, kepada pers di Jakarta, Selasa. Global Initiatives adalah penyelenggara acara ini bersama DPD. Yeung mengatakan sangat besarnya minat para pengusaha asing untuk menjadi investor di Indonesia, antara lain disebabkan besarnya kekayaan sumber daya alam Indonesia yang didukung oleh para pekerja yang makin profesional. Dikatakannya, jika selama ini banyak pengusaha melirik China, India dan Vietnam, maka banyak investor yang mulai memikirkan untuk meninggalkan ketiga negara itu karena semakin tingginya biaya yang harus mereka keluarkan di negara-negara itu. "Ini adalah momen yang tepat bagi Indonesia untuk menggelar IRIF tahun 2008 ini, karena kita mempunyai peluang untuk membuka pikiran para calon investor tentang Indonesia dan apa saja yang dapat ditawarkan Indonesia kepada mereka," kata Yeung. Untuk menyukseskan acara penting ini, maka Global Initiatives telah berusaha mengidentifikasikan calon-calon investor dari berbagai negara tersebut dengan 200 proyek yang ditawarkan Indonesia. Sementara itu, Wakil Ketua DPD Irman Gusman yang merupakan Ketua Panitia Pengarah IRIF 2008, mengatakan sejumlah pengusaha terkemuka dari negara-negara Timur Tengah telah menyatakan kesiapannya untuk datang menghadiri acara besar ini di Jakarta. Irman yang baru-baru ini mengunjungi beberapa negara Timur Tengah bersama Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, mengemukakan keinginan para pengusaha Arab disampaikan ketika mereka menghadiri Forum Ekonomi Negara-Negara Islam di Kuwait. "Dengan IRIF 2008 ini, kita memiliki kesempatan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di tanah air melalui peningkatan investasi," kata Irman. (*)