“Saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Aceh agar tetap bersinergi, bahu membahu dalam rangka merawat dan menjaga perdamaian yang merupakan nikmat Allah SWT yang patut kita syukuri,” kata Nova Iriansyah di Banda Aceh, Kamis.
Baca juga: Sofyan Djalil: Tumbuhkan kepercayaan investor agar mau masuk Aceh
Baca juga: Selesaikan konflik apapun, Juha: Kuncinya dialog
Baca juga: Juha: Proses perdamaian Aceh bisa diterapkan di Papua
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peringatan 14 tahun perdamaian Aceh yang dipusatkan di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh dan turut dihadiri Wali Nanggroe, Malik Mahmud, Ketua DPRA, Sulaiman, Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak, Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI, Teguh Arief Indratmoko dan sejumlah pejabat di daerah setempat.
Ia menjelaskan momentum damai Aceh di awali dengan Penanda tanganan Naskah Memorandum Of Understanding (MoU) antara Gerakan Aceh merdeka dengan Pemerintah Indonesia di Helsinki Finlandia pada 15 Agustus 2005.
“Ini merupakan perjuangan yang sangat melelahkan bahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan sejarah masyarakat Aceh untuk menggapai kehidupan yang lebih baik dan bermartabat,” katanya.
Menurut dia untuk merawat dan menjaga perdamaian yagn telah terbina tidak ada cara yang lebih indah, selain menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang bagi seluruh elemen masyarakat Aceh, dengan cara menjalankan perintah agama dan memahami berbagai kearifan lokal yang tumbuh berkembang dalam masyarakat Aceh.
“Bagi kita orang Aceh yang terkenal sebagai masyarakat yang religius, tentu kita memahami bahwa Islam adalah sebuah agama yang mengajarkan perdamaian,” katanya.
Ia mengatakan Pemerintah Aceh saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan program pembangunan di segala bidang, sesuai dengan visi pemerintah Aceh 2017-2022 yaitu terwujudnya Aceh yang damai dan sejahtera melalui pemerintahan yang bersih, adil dan melayani.
Ia mengatakan untuk mewujudkan visi tersebut maka salah satu misi terpentingnya adalah menjaga integritas nasionalisme dan berkelanjutan perdamaian sebagai tindak lanjut prinsip-prinsip MoU Helsinki.
Ia mengatakan Visi misi merupakan bentuk komitmen Pemerintah Aceh dalam mewujudkan tujuan pembangunan Aceh secara umum dan khusus yang telah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Aceh Hebat 2017-2022.
Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan sertifikat tanah secara simbolis kepada mantan kombatan di Kabupaten Pidie Jaya dan juga santunan kepada anak yatim.
Baca juga: BNPB terbangkan helikopter dari Aceh padamkan karhutla di Riau
Baca juga: Aceh Barat bebaskan tanah seluas 220 ha untuk proyek irigasi Lhok Guci
Baca juga: Vonis Gubernur Aceh Irwandi diperberat jadi 8 tahun penjara