Tim: Kembar siam Aqila-Azila kondisinya stabil usai operasi pemisahan
15 Agustus 2019 16:38 WIB
Tim dokter yang menangani kembar siam Aqila dan Azila melakukan rapat evaluasi usai operasi pemisahan terhadap bayi asal Kendari, Sulawesi Tenggara di RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (15/8/2019). (Foto Willy Irawan)
Surabaya (ANTARA) - Tim penanganan kembar siam RSUD Dr Soetomo menyampaikan bayi asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Aqila dan Azila, dalam kondisi stabil usai menjalani operasi pemisahan di rumah sakit setempat.
Kepala tim penanganan kembar siam RSUD Dr Soetomo dr Agus Harianto di Surabaya, Kamis, mengatakan kedua bayi yang saat ini diisolasi di ruang ICU dalam kondisi stabil meskipun badannya sempat panas usai dipisahkan.
"Aqila dan Azila dalam keadaan sehat terkendali artinya mereka sudah bergerak aktif meskipun masih ditidurkan. Saya harap dengan masa adaptasi atau masa kritis cepat dilampaui," ujarnya.
Saat ini kedua bayi sudah diperkenalkan minum sedikit demi sedikit melalui sondeinya dan diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ususnya.
"Treatmentnya dengan pemberian nutrisi, lepas infus, yang penting kita waspadai dari infeksi kulitnya," ucapnya.
Agus melanjutkan, masa pemulihan terhadap Aqila dan Azila Masa berkisar minimal tujuh hari pertama. Namun bisa bertambah dan berkurang sesuai respons masing-masing.
Dia menekankan saat fase pemulihan seperti ini, orang tua Aqila dan Azila diwajibkan menjenguk untuk mempercepat penyembuhan. Pasalnya semakin stres si bayi, akan semakin lama.
"Jika tidak begitu penyembuhannya akan lama. Maka tidak boleh stres. Supaya cepat sembuh. Bayi juga bisa stres. Tapi pendampingan harus bersih steril," katanya.
Sebelumnya, bayi kembar siam dempet dada dan perut (thoracoabdomino phagus) asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Aqila dan Azila menjalani operasi pemisahan atau separasi di Gedung bedah Pusat Terpadu RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (14/8).
Kedua bayi berhasil dipisahkan setelah menjalani operasi kurang lebih selama lima jam.
Kepala tim penanganan kembar siam RSUD Dr Soetomo dr Agus Harianto di Surabaya, Kamis, mengatakan kedua bayi yang saat ini diisolasi di ruang ICU dalam kondisi stabil meskipun badannya sempat panas usai dipisahkan.
"Aqila dan Azila dalam keadaan sehat terkendali artinya mereka sudah bergerak aktif meskipun masih ditidurkan. Saya harap dengan masa adaptasi atau masa kritis cepat dilampaui," ujarnya.
Saat ini kedua bayi sudah diperkenalkan minum sedikit demi sedikit melalui sondeinya dan diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ususnya.
"Treatmentnya dengan pemberian nutrisi, lepas infus, yang penting kita waspadai dari infeksi kulitnya," ucapnya.
Agus melanjutkan, masa pemulihan terhadap Aqila dan Azila Masa berkisar minimal tujuh hari pertama. Namun bisa bertambah dan berkurang sesuai respons masing-masing.
Dia menekankan saat fase pemulihan seperti ini, orang tua Aqila dan Azila diwajibkan menjenguk untuk mempercepat penyembuhan. Pasalnya semakin stres si bayi, akan semakin lama.
"Jika tidak begitu penyembuhannya akan lama. Maka tidak boleh stres. Supaya cepat sembuh. Bayi juga bisa stres. Tapi pendampingan harus bersih steril," katanya.
Sebelumnya, bayi kembar siam dempet dada dan perut (thoracoabdomino phagus) asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Aqila dan Azila menjalani operasi pemisahan atau separasi di Gedung bedah Pusat Terpadu RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (14/8).
Kedua bayi berhasil dipisahkan setelah menjalani operasi kurang lebih selama lima jam.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: