Kementerian BUMN akan arahkan Berdikari bermain di tingkat ritel
15 Agustus 2019 16:16 WIB
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo di Jakarta, Kamis (15/8/2019). ANTARA/Aji Cakti
Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN akan mengarahkan perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor peternakan dan pangan yakni PT Berdikari (Persero) untuk bermain di tingkat ritel dalam rangka memperkuat basis kekuatan ekonomi masyarakat.
Saat ini Berdikari bermain di tingkat grosir atau wholesale, tapi akan diarahkan untuk bermain di ritel kepada masyarakat sekitar. Jadi ini akan memperkuat basis kekuatan ekonomi masyarakat setempat.
"Nanti kita akan kombinasikan dengan proyek-proyek yang sudah berjalan di kementerian BUMN," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo di Jakarta, Kamis.
Gatot mengakui bahwa sebetulnya BUMN tidak pernah ada yang bermain di ritel, padahal tingkat ritel tersebut merupakan market atau pasar terbesar.
Selain menjadi pasar atau market terbesar, bermain di tingkat ritel juga bertujuan agar harga-harga menjadi lebih stabil.
Sebelumnya PT Berdikari (Persero) menyasar kerja sama penyediaan daging untuk memenuhi kebutuhan konsumsi karyawan BUMN, menyusul potensi bisnis yang dinilai prospektif itu.
Hal ini terkait sinergi BUMN, di mana BUMN ini membutuhkan logistik. Contoh saja Freeport yang kini masuk dalam holding BUMN tambang, dimana konsumsi aneka dagingnya tinggi. Dengan demikian Berdikari ingin fokus menggarap segmen itu.
Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo menuturkan saat ini pihaknya tengah melakukan penjajakan terhadap sejumlah BUMN potensial, seperti Freeport hingga rumah sakit BUMN, untuk bisa masuk memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani.
Sebagai BUMN peternakan dan pangan, Berdikari mengaku ingin bisa mengambil peran dalam bisnis tersebut.
Baca juga: Kementerian: BUMN bermain di ritel untuk berdayakan desa
Baca juga: Ritel modern ditaksir rugi Rp200 miliar lebih akibat listrik padam
Saat ini Berdikari bermain di tingkat grosir atau wholesale, tapi akan diarahkan untuk bermain di ritel kepada masyarakat sekitar. Jadi ini akan memperkuat basis kekuatan ekonomi masyarakat setempat.
"Nanti kita akan kombinasikan dengan proyek-proyek yang sudah berjalan di kementerian BUMN," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo di Jakarta, Kamis.
Gatot mengakui bahwa sebetulnya BUMN tidak pernah ada yang bermain di ritel, padahal tingkat ritel tersebut merupakan market atau pasar terbesar.
Selain menjadi pasar atau market terbesar, bermain di tingkat ritel juga bertujuan agar harga-harga menjadi lebih stabil.
Sebelumnya PT Berdikari (Persero) menyasar kerja sama penyediaan daging untuk memenuhi kebutuhan konsumsi karyawan BUMN, menyusul potensi bisnis yang dinilai prospektif itu.
Hal ini terkait sinergi BUMN, di mana BUMN ini membutuhkan logistik. Contoh saja Freeport yang kini masuk dalam holding BUMN tambang, dimana konsumsi aneka dagingnya tinggi. Dengan demikian Berdikari ingin fokus menggarap segmen itu.
Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo menuturkan saat ini pihaknya tengah melakukan penjajakan terhadap sejumlah BUMN potensial, seperti Freeport hingga rumah sakit BUMN, untuk bisa masuk memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani.
Sebagai BUMN peternakan dan pangan, Berdikari mengaku ingin bisa mengambil peran dalam bisnis tersebut.
Baca juga: Kementerian: BUMN bermain di ritel untuk berdayakan desa
Baca juga: Ritel modern ditaksir rugi Rp200 miliar lebih akibat listrik padam
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: