Jakarta (ANTARA News) - "Outstanding" kredit PT Bank Bukopin (BBKP) selama kuartal pertama 2008 mengalami kenaikkan 36,34 persen menjadi Rp20,43 triliun (gross) dibanding periode sama 2007 senilai Rp14,92 triliun. Direktur Utama BBKP, Glen Glenardi, dalam siaran persnya, Senin, mengemukakan bahwa portofolio pinjaman yang disalurkan oleh Bank Bukopin pada Triwulan I 2008 ini, sekitar lebih dari 60 persen merupakan konstribusi dari sektor UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi), yang ditopang pula oleh sektor Komersial dan Konsumer. Menurut Glen, komposisi kredit tersebut mencerminkan keunggulan kompetitif perseroan di segmen bisnis ini, karena fungsi Intermediasi dan Fokus Bisnis di Sektor UMKMK. Namun, lanjutnya, perseroan juga berkomitmen tinggi untuk secara konsisten menjalankan fungsi intermediasinya dalam mendukung perekonomian Indonesia, khususnya sektor riil, walaupun di tengah tekanan perekonomian yang semakin berfluktuatif di Triwulan I tahun 2008 ini, sebagai akibat gejolak nilai tukar dan trend kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam pemberitaan sebelumnya, pembiayaan kredit di sektor riil ini, seperti untuk pembangunan dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pacitan sebesar 2x315 MW senilai Rp1,046 triliun dan Teluk Naga 3x315 MW senilai Rp1,607 triliun yang dibiayai oleh perseroan. Dengan naiknya "outstanding" kredit ini, rasio pinjaman terhadap total simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) juga meningkat secara signifikan mencapai 72,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 58,85 persen. Glen juga menegaskan, walaupun ekspansi kredit cukup agresif, perseroan juga mampu meningkatkan kinerja manajemen risiko secara positif, hal ini tercermin dari perkembangan angka NPL gross yang terus membaik dari 3,96 persen pada 31 Maret 2007 membaik menjadi 3,62 persen pada posisi yang sama tahun ini. Sementara untuk pendapatan bunga bersih pada kuartal pertama tahun ini naik sebesar 22,01 persen atau menjadi Rp368,02 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp301,63 miliar, sedangkan laba bersih sebelum pajak mencapai sebesar Rp128,72 miliar atau mengalami penurunan 10,68 persen. Sedangkan, total aset, perseroan juga terus mencatatkan pertumbuhan, yaitu sebesar 11,10 persen menjadi Rp34,47 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp31,03 triliun. Peningkatan aset ini terutama disebabkan adanya peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun pada kuartal pertama 2008 ini senilai Rp2,84 triliun atau meningkat 11,17 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. DPK itu terdiri dari tabungan senilai Rp751,72 miliar atau 34,01 persen dan deposito Rp2,36 triliun atau naik 15,10 persen. Untuk rasio-rasio keuangan juga dapat dicapai pada tingkat yang baik, seperti Rasio Kecukupan Modal (CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar mencapai 12,63 persen, lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 16,84 persen, yang lebih disebabkan oleh naiknya Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) akibat tumbuhnya portofolio kredit. Sementara rasio ROA dan ROE masing-masing mencapai 1,56 persen dan 18,94 persen pada Maret 2008 ini. (*)