Yogyakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Hariyono mengatakan Kongres XI Pancasila di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 15-16 Agustus 2019 memiliki posisi, makna, dan momentum yang strategis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.

"Melalui kongres ini kita diajak kembali melihat, mendengar, dan merenungkan eksistensi kita dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Hariyono dalam Makalah yang disampaikan dalam Konggres Pancasila XI di UGM Yogyakarta, Kamis.

Baca juga: Wapres: Pancasila harus disertai upaya ciptakan kemakmuran yang adil

Menurut dia, hal itu sesuai dengan tema kongres yaitu "Aktualisasi Pancasila dalam Merajut Persatuan Bangsa" yang pada intinya mengajak semua merenungkan kembali suatu tatanan kehidupan masyarakat yang didambakan oleh Pancasila.

Menurut Hariyono, meskipun Pancasila sejak kelahirannya 1 Juni 1945 dan perumusannya 22 Juni hingga pengesahannya pada 18 Agustus 1945 sudah disepakati sebagai dasar negara dan ideologi serta pandangan hidup bangsa, ternyata praktik dan pengamalannya belum berjalan maksimal.

Baca juga: Wapres JK: Pancasila jangan hanya dijadikan bahan indoktrinasi

"Konsekuensinya jurang antara identitas dan realitas masih besar. Perjuangan untuk mengamalkan dan mengamankan Pancasila perlu digelorakan secara cerdas, terstruktur, sistematis, dan masif sesuai dengan tantangan zaman," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Pancasila sebagai tujuan negara harus diperjuangkan. Hal itu sesuai dengan pernyataan Bung Karno pada sidang BPUPK 1 Juni 1945 bahwa untuk menjadikan Pancasila sebagai suatu realita perlu suatu perjuangan, perjuangan, dan perjuangan.

"Pancasila sebagai suatu tatanan kehidupan masyarakat yang ideal tidak dapat terwujud tanpa diperjuangkan," katanya.

Hariyono mengatakan munculnya Pancasila sejak awal sarat dengan misi merajut persatuan dari keberagaman sesama warga Nusantara untuk menjadi suatu bangsa.

"Dari sini dibahas tentang konsepsi persatuan yang berbasis pada Pancasila dan diakhiri dengan cita-cita pendiri bangsa untuk menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Persatuan digalang untuk membawa kemajuan," katanya.