IHSG melemah jelang rilis data neraca perdagangan
15 Agustus 2019 09:43 WIB
Ilustrasi - Seorang pria beraktivitas di dekat layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) (1) (1/)
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka melemah menjelang rilis data neraca perdagangan Juli 2019.
IHSG dibuka melemah 74,88 poin atau 1,19 persen ke posisi 6.192,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 19,06 poin atau 1,93 persen menjadi 967,87.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis, mengatakan IHSG diperkirakan akan dibayangi sentimen dari dalam negeri berupa data neraca perdagangan Juli yang diperkirakan defisit.
"Selain itu, anjloknya saham AS pada Rabu yang mengakumulasi sentimen negatif bagi pasar, dapat menjadi penyebab terkoreksinya IHSG pada hari ini," ujar Alfiansyah.
Dari eksternal, sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melunak terkait perdagangan dengan China dimana Trump memutuskan untuk menunda pemberlakuan tarif 10 persen terhadap produk China senilai 300 miliar dolar AS hingga 15 Desember 2019 mendatang, telah direspons positif pelaku pasar, namun hanya sementara.
Trump beralasan melakukan itu untuk musim Natal, hanya untuk berjaga-jaga bila beberapa tarif memberi dampak pada konsumen AS.
Trump juga masih membuka kemungkinan untuk terjadinya dialog tatap muka antara delegasi dagang kedua negara pada awal September. Sebelumnya, Trump mengancam akan mengenakan tarif mulai 1 September dan membuka peluang untuk meningkatkan besaran tarif hingga lebih dari 25 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 274,92 poin (1,33 persen) ke 20.380,21, indeks Hang Seng melemah 162,71 poin atau 0,64 persen ke 25.139,57, dan indeks Straits Times melemah 44,96 poin (1,43 persen) ke posisi 3.102,64.
Baca juga: Terus melemah, IHSG diprediksi sulit keluar dari zona negatif hari ini
Baca juga: Ketua OJK sebut kinerja pasar modal membaik tapi jangan terlena
IHSG dibuka melemah 74,88 poin atau 1,19 persen ke posisi 6.192,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 19,06 poin atau 1,93 persen menjadi 967,87.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis, mengatakan IHSG diperkirakan akan dibayangi sentimen dari dalam negeri berupa data neraca perdagangan Juli yang diperkirakan defisit.
"Selain itu, anjloknya saham AS pada Rabu yang mengakumulasi sentimen negatif bagi pasar, dapat menjadi penyebab terkoreksinya IHSG pada hari ini," ujar Alfiansyah.
Dari eksternal, sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melunak terkait perdagangan dengan China dimana Trump memutuskan untuk menunda pemberlakuan tarif 10 persen terhadap produk China senilai 300 miliar dolar AS hingga 15 Desember 2019 mendatang, telah direspons positif pelaku pasar, namun hanya sementara.
Trump beralasan melakukan itu untuk musim Natal, hanya untuk berjaga-jaga bila beberapa tarif memberi dampak pada konsumen AS.
Trump juga masih membuka kemungkinan untuk terjadinya dialog tatap muka antara delegasi dagang kedua negara pada awal September. Sebelumnya, Trump mengancam akan mengenakan tarif mulai 1 September dan membuka peluang untuk meningkatkan besaran tarif hingga lebih dari 25 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 274,92 poin (1,33 persen) ke 20.380,21, indeks Hang Seng melemah 162,71 poin atau 0,64 persen ke 25.139,57, dan indeks Straits Times melemah 44,96 poin (1,43 persen) ke posisi 3.102,64.
Baca juga: Terus melemah, IHSG diprediksi sulit keluar dari zona negatif hari ini
Baca juga: Ketua OJK sebut kinerja pasar modal membaik tapi jangan terlena
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: