30 peserta SMN Riau pelajari cara memainkan gamelan di Yogyakarta
14 Agustus 2019 21:56 WIB
Peserta SMN Riau mempelajari cara memainkan alat musik tradisional gamelan di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)
Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 30 siswa berprestasi peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Riau diajak mempelajari cara memainkan alat musik tradisional gamelan di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.
Setelah tiba di kompleks Candi Prambanan itu, para siswa berprestasi asal Riau tersebut langsung dikenalkan satu persatu alat musik gamelan mulai dari saron, bonang, kempul, gong, hingga kendang. Selanjutnya mereka dilatih memainkan lagu dolanan "Suwe Ora Jamu.
"Dengan pelatihan singkat ini setidaknya mereka bisa mengenal bagaimana dasar memainkan alat musik gamelan," kata Manajer Pentas Ramaya Ballet PT TWC Amri Sodikin di sela melatih para siswa.
Menurut Amri, lagu dolanan "Suwe Ora Jamu" sengaja dipilih untuk diajarkan kepada peserta SMN asal Riau karena memiliki notasi yang sederhana dan mudah diingat.
"Jadi untuk pemula kita coba berikan notasi-notasi yang tidak merepotkan. Sekitar 30 menit mereka sudah bisa," kata dia.
Belajar alat musik gamelan, kata dia, selain dapat mendalami seni tradisional Jawa, juga mampu melatih bagaimana mengatur emosi. "Setiap ketukan alat musik gamelan harus disertai dengan kemampuan mengontrol emosi sehingga mampu membangun karakter siawa," kata dia.
Pendamping SMN Riau, Mashuri mengatakan meski singkat, pelatihan memainkan gamelan akan membuat para siswa asal Riau mampu menyadari betapa kayanya kesenian tradisional yang ada di Indonesia, bukan hanya di Riau.
"Dengan kegiatan ini mereka bisa membandingkan bahwa alat musik yang ada di Riau dengan alat musik gamelan yang ada di Yogyakarta cara memainkannya berbeda, nadanya juga berbeda. Sehingga ini luar biasa," kata perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini.
Kendati sebagian besar baru pertama mengenal gamelan, Mashuri menilai para pelatih berhasil membuat para siswa asal Riau mampu membawakan lagu "Suwe Ora Jamu" dengan nada yang enak didengar.
Siswa SMK 2 Pekanbaru, Angga Putra Perdana (16) mengaku senang bisa ikut berlatih gamelan. Ia berharap dalam kesempatan lain bisa kembali berlatih alat musik tradisional Jawa tersebut dengan waktu yang lebih lama. "Saya baru pertama kali ini memegang alat musik gamelan," kata Angga.
Seperti diketehui, SMN 2019 merupakan rangkaian Program BUMN Hadir Untuk Negeri. Di Yogyakarta, program itu digelar oleh lima BUMN yakni PT PP (Persero) Tbk selaku PIC (Person In Charge) atau penanggung jawab, bersama PT TWC (Persero) PT Bahana (Persero), PT KBI (Persero) dan PT Primissima (Persero) sebagai Co-PIC.
Sebanyak 30 peserta SMN asal Riau akan mengikuti kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di Yogyakarta mulai 14 hingga 21 Agustus 2019. Mereka juga didampingi 2 guru berprestasi, 2 guru pendamping difabel, serta seorang perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Setelah tiba di kompleks Candi Prambanan itu, para siswa berprestasi asal Riau tersebut langsung dikenalkan satu persatu alat musik gamelan mulai dari saron, bonang, kempul, gong, hingga kendang. Selanjutnya mereka dilatih memainkan lagu dolanan "Suwe Ora Jamu.
"Dengan pelatihan singkat ini setidaknya mereka bisa mengenal bagaimana dasar memainkan alat musik gamelan," kata Manajer Pentas Ramaya Ballet PT TWC Amri Sodikin di sela melatih para siswa.
Menurut Amri, lagu dolanan "Suwe Ora Jamu" sengaja dipilih untuk diajarkan kepada peserta SMN asal Riau karena memiliki notasi yang sederhana dan mudah diingat.
"Jadi untuk pemula kita coba berikan notasi-notasi yang tidak merepotkan. Sekitar 30 menit mereka sudah bisa," kata dia.
Belajar alat musik gamelan, kata dia, selain dapat mendalami seni tradisional Jawa, juga mampu melatih bagaimana mengatur emosi. "Setiap ketukan alat musik gamelan harus disertai dengan kemampuan mengontrol emosi sehingga mampu membangun karakter siawa," kata dia.
Pendamping SMN Riau, Mashuri mengatakan meski singkat, pelatihan memainkan gamelan akan membuat para siswa asal Riau mampu menyadari betapa kayanya kesenian tradisional yang ada di Indonesia, bukan hanya di Riau.
"Dengan kegiatan ini mereka bisa membandingkan bahwa alat musik yang ada di Riau dengan alat musik gamelan yang ada di Yogyakarta cara memainkannya berbeda, nadanya juga berbeda. Sehingga ini luar biasa," kata perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini.
Kendati sebagian besar baru pertama mengenal gamelan, Mashuri menilai para pelatih berhasil membuat para siswa asal Riau mampu membawakan lagu "Suwe Ora Jamu" dengan nada yang enak didengar.
Siswa SMK 2 Pekanbaru, Angga Putra Perdana (16) mengaku senang bisa ikut berlatih gamelan. Ia berharap dalam kesempatan lain bisa kembali berlatih alat musik tradisional Jawa tersebut dengan waktu yang lebih lama. "Saya baru pertama kali ini memegang alat musik gamelan," kata Angga.
Seperti diketehui, SMN 2019 merupakan rangkaian Program BUMN Hadir Untuk Negeri. Di Yogyakarta, program itu digelar oleh lima BUMN yakni PT PP (Persero) Tbk selaku PIC (Person In Charge) atau penanggung jawab, bersama PT TWC (Persero) PT Bahana (Persero), PT KBI (Persero) dan PT Primissima (Persero) sebagai Co-PIC.
Sebanyak 30 peserta SMN asal Riau akan mengikuti kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di Yogyakarta mulai 14 hingga 21 Agustus 2019. Mereka juga didampingi 2 guru berprestasi, 2 guru pendamping difabel, serta seorang perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: