Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) memiliki fokus dan komitmen kuat dalam meningkatkan kompetensi anak bangsa demi terciptanya sumber daya manusia yang unggul, antara lain dengan kerja sama dengan 20 perguruan tinggi.

Salah satu wujud komitmen tersebut yakni melalui pelaksanaan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang telah dimulai sejak awal 2019.

Demikian diungkapkan Direktur SDM dan Tata Kelola PT Pupuk Indonesia (Persero), Winardi, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan 20 universitas/institusi pendidikan Indonesia tentang penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, magang dan pengembangan Sumber Daya Manusia, di Jakarta, Rabu.

Ke-20 universitas/institusi pendidikan tersebut yaitu Institut Pertanian Bogor, Politeknik Negeri Malang, Universitas Bina Nusantara, Politeknik Jambi, Politeknik Negeri Banyuwangi, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Universitas Negeri Semarang, Universitas Proklamasi 45, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (LSPR).

Selanjutnya, Politeknik Negeri Samarinda, Universitas Pertamina, Universitas Malikussaleh, Sekolah Tinggi Teknologi Bandung, Universitas Trisakti, Universitas Pancasila, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Al Azhar Indonesia, STMIK Nusa Mandiri, Politeknik Negeri Jakarta, dan Universitas Gadjah Mada.

Winardi mengatakan, momentum penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi penting dikarenakan sebagai dasar dalam pelaksanaan PMMB serta menjadi langkah nyata link and match kurikulum perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta dengan kebutuhan industri.

“Program magang bersertifikat ini adalah implementasi bagi pengelola dan praktisi manajemen sumber daya manusia di lingkungan BUMN untuk meningkatkan kompetensi anak bangsa yang unggul dan berdaya saing global,” kata dia.

Kerja sama ini sekaligus menjadi momentum penutupan PMMB batch 1 periode Februari – Juli 2019 dan pembukaan PMMB batch 2 periode Agustus 2019 – Januari 2020. Adapun, pada batch 1, program PMMB di Pupuk Indonesia Grup telah dilaksanakan dengan peserta sebanyak 115 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Pada batch 2, akan diikuti 141 mahasiswa dari 32 perguruan tinggi. Para peserta akan menjalani program magang di PT Pupuk Indonesia dan di enam anak usaha antara lain PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kujang, PT Pusri Palembang dan PT Rekayasa Industri.

Winardi menerangkan, program magang mahasiswa bersertifikat dibagi menjadi dua jenis pelaksanaan.

Pertama, magang bersertifikat kompetensi dimana mahasiswa melaksanakan pemagangan sesuai dengan kompetensi bidang (posisi) yang menjadi persyaratan untuk menduduki posisi tersebut selama enam bulan. Peserta magang akan melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan kompetensi bidang pada akhir masa pemagangan yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi nasional.

Kedua, magang bersertifikat industri, yakni mahasiswa melaksanakan pemagangan sesuai dengan project yang diberikan oleh pihak industri selama enam bulan. Peserta magang dinyatakan selesai mengikuti pemagangan setelah menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang telah di tentukan, untuk kemudian di akui oleh pihak industri dengan mengeluarkan sertifikat industri.

“Kami berharap program PMMB ini akan menambah wawasan baru serta peningkatan kompetensi bagi mahasiswa. Sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik di masa yang akan datang,” tutupnya.

Secara total, program PMMB telah dilaksanakan oleh 121 BUMN dan telah menyerap 6.113 mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Kementerian BUMN pun menargetkan dapat menyerap 21.000 mahasiswa pada tahun 2020.

Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan stok pupuk bersubsidi cukup untuk 3 bulan
Baca juga: Tingkatkan layanan, Jasindo gelar evaluasi dan rekonsiliasi dengan Pupuk Indonesia