Jakarta (ANTARA) - Tim asistensi untuk Polda Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan yang dibentuk Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bergerak terjun ke lapangan untuk mengecek penanganan kebakaran hutan dan lahan.
"Tim ini hari ini sudah bergerak semuanya untuk mengecek dan mengevaluasi sejauh mana penanganan karhutla di tiap-tiap provinsi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan setiap langkah penanggulangan karhutla, baik dari pencegahan mau pun penegakkan hukum dievaluasi setiap bulan.
Apabila ditemukan kendala dari daerah, misalnya, personel atau sarana prasarana kurang, Mabes Polri akan memberikan bantuan sesuai yang dibutuhkan.
"Kemudian apabila ada penegakan hukum terkait masalah korporasi ada kesulitan dalam proses penegakan hukum, Mabes Polri, Direktorat Tipidter akan melakukan asistensi kepada tim yang menangani," ujar Dedi Prasetyo.
Untuk penegakan hukum, sejauh ini sudah sebanyak 68 kasus dengan 60 tersangka dan satu korporasi yang ditangani Polda Riau.
Selain itu, pihaknya terus mewaspadai musim kemarau yang panjang karena El Nino karena dikhawatirkan titik panas akan meningkat.
"Dikhawatirkan September-Oktober menjadi puncak dati musim kemarau El Nino. Itu terus kami antisipasi di bulan-bulan yang punya tingkat kekeringan yang sangat tinggi," ucap Dedi Prasetyo.
Tim asistensi bergerak cek penanganan karhutla di 6 provinsi
14 Agustus 2019 18:12 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menunjukkan titik panas karhutla di wilayah Indonesia, Rabu (14/8/2019). ANTARA/Dyah Dwi/aa.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: