Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore menguat didorong penundaan pengenaan tarif impor barang-barang China oleh Amerika Serikat.

Rupiah menguat 80 poin atau 0,56 persen menjadi Rp14.245 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.325 per dolar AS.

"Penangguhan sementara dalam perang perdagangan mendukung penguatan mata uang rupiah tetapi kemungkinan optimisme sudah memudar karena tidak ada solusi cepat untuk pertikaian perdagangan, yang telah mengancam pertumbuhan ekonomi global," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.

Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa (13/8/2019) lalu membatalkan tenggat waktu 1 September hingga Desember untuk pengenaan tarif 10 persen pada impor produk China yang tersisa, menunda bea pada ponsel, laptop dan barang-barang konsumsi lainnya, dengan harapan mengurangi dampaknya terhadap penjualan AS.

Meski begitu, negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China telah maju dan berkembang. Begitu banyak investor dan analis telah mengurangi harapan untuk resolusi dalam waktu dekat.

Rupiah pada pagi dibuka menguat Rp14.235 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.220 per dolar AS hingga Rp14.253 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.234 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.283 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah balik menguat seiring penundaan tarif AS terhadap China
Baca juga: Pendiri PayPal tuduh Google "berkawan" dengan China
Baca juga: BI sebut devaluasi yuan China tidak semakin gerus ekspor RI