Tiga penyalur BBM Satu Harga hadir di Malut
14 Agustus 2019 16:13 WIB
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono saat meresmikan tiga penyalur BBM Satu Harga di Maluku Utara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) setempat. ANTARA/Abdul Fatah
Ternate, Malut (ANTARA) - Sebanyak tiga penyalur program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga hadir di Maluku Utara (Malut) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) setempat.
Anggota Komite BPH Migas M Ibnu Fajar dihubungi di Ternate, Rabu, mengatakan, pihaknya berharap kehadiran SPBU Kompak Penyalur BBM Satu Harga ini dapat menjadi titik awal bagi perkembangan kehidupan dan usaha masyarakat sekitar yang lebih baik, karena akses terhadap BBM dapat lebih mudah dan murah.
Menurut dia, BBM Satu Harga di Halmahera Selatan ini merupakan bukti perhatian pemerintah terhadap masyarakatnya.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh aparat daerah dan masyarakat dapat menjaga dan mengawasi program BBM Satu Harga ini dapat berjalan dengan efektif," ujarnya.
lbnu Fajar bersama Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono meresmikan tiga penyalur BBM Satu Harga yaitu SPBU Kompak 86.97719 di Kecamatan Pulau Makian Kabupaten Halmahera Selatan sebagai titik ke-139, SPBU Kompak 86.97721 di Kecamatan Gene Barat Kabupaten Halmahera Selatan sebagai titik ke-140, dan SPBU 86.757007 di Kecamatan Gabe, Kabupaten Halmahera Tengah sebagai titik ke-141.
Menurut dia, program ini membuktikan keseriusan pemerintah menghadirkan keadilan harga BBM bagi masyarakat di sekitar Kabupaten Halmahera Selatan dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Dia menambahkan, program BBM Satu Harga pada 2019 ditargetkan beroperasi sebanyak 39 penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan satu lainnya oleh PT AKR Corporindo Tbk.
Sebanyak 34 penyalur di antaranya sudah beroperasi dengan rincian 8 penyalur sudah diresmikan, 26 penyalur sudah uji operasi sampai dengan Juli 2019.
Secara khusus untuk Provinsi Maluku Utara, pada 2017 sudah beroperasi tiga penyalur BBM Satu Harga yaitu di Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan; Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah; dan Kecamatan Morotai Utara, Kabupaten Kepulauan Morotai.
Pada 2018 terbangun dua penyalur BBM Satu Harga di Kecamatan lbu Selatan Kabupaten Halmahera Barat dan Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur.
Sedangkan, untuk 2019 ini ada empat penyalur BBM Satu Harga yang sudah beroperasi yaitu Kecamatan Mangoli Barat, Kabupaten Kepulauan Sula; Kecamatan Gabe, Kabupaten Halmahera Tengah; Kecamatan Gene Barat, Kabupaten Halmahera Selatan; dan Pulau Makean, Kabupaten Halmahera Selatan.
Sementara itu, Bambang Gatot Ariyono menambahkan penyalur BBM Satu Harga ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat, seperti mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi dan menghemat pengeluaran masyarakat akan kebutuhan BBM sehingga dapat menurunkan beban hidup masyarakat dan dapat menaikkan pendapatan dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
BPH Migas yang diamanahkan melalui Permen ESDM Nomor 36 Tahun 2016 untuk mengawal agar jenis BBM tertentu dan khusus penugasan dapat terjamin bagi seluruh masyarakat di Indonesia dengan harga sama.
"Khususnya di wilayah 3T melalui program BBM Satu Harga dan BPH Migas siap untuk terus mengawai pelaksanaan program BBM Satu Harga ini agar tepat sasaran dan tepat guna hingga tahun 2024 nanti dengan target 500 penyalur BBM Satu Harga yang akan terbangun di NKRI," katanya.
Baca juga: Pemerintah komitmen tuntaskan target 170 BBM Satu Harga di 2019
Baca juga: BPH migas optimistis 170 lokasi BBM satu harga rampung tahun ini
Baca juga: Program BBM Satu Harga tak bebani Pertamina
Anggota Komite BPH Migas M Ibnu Fajar dihubungi di Ternate, Rabu, mengatakan, pihaknya berharap kehadiran SPBU Kompak Penyalur BBM Satu Harga ini dapat menjadi titik awal bagi perkembangan kehidupan dan usaha masyarakat sekitar yang lebih baik, karena akses terhadap BBM dapat lebih mudah dan murah.
Menurut dia, BBM Satu Harga di Halmahera Selatan ini merupakan bukti perhatian pemerintah terhadap masyarakatnya.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh aparat daerah dan masyarakat dapat menjaga dan mengawasi program BBM Satu Harga ini dapat berjalan dengan efektif," ujarnya.
lbnu Fajar bersama Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono meresmikan tiga penyalur BBM Satu Harga yaitu SPBU Kompak 86.97719 di Kecamatan Pulau Makian Kabupaten Halmahera Selatan sebagai titik ke-139, SPBU Kompak 86.97721 di Kecamatan Gene Barat Kabupaten Halmahera Selatan sebagai titik ke-140, dan SPBU 86.757007 di Kecamatan Gabe, Kabupaten Halmahera Tengah sebagai titik ke-141.
Menurut dia, program ini membuktikan keseriusan pemerintah menghadirkan keadilan harga BBM bagi masyarakat di sekitar Kabupaten Halmahera Selatan dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Dia menambahkan, program BBM Satu Harga pada 2019 ditargetkan beroperasi sebanyak 39 penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan satu lainnya oleh PT AKR Corporindo Tbk.
Sebanyak 34 penyalur di antaranya sudah beroperasi dengan rincian 8 penyalur sudah diresmikan, 26 penyalur sudah uji operasi sampai dengan Juli 2019.
Secara khusus untuk Provinsi Maluku Utara, pada 2017 sudah beroperasi tiga penyalur BBM Satu Harga yaitu di Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan; Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah; dan Kecamatan Morotai Utara, Kabupaten Kepulauan Morotai.
Pada 2018 terbangun dua penyalur BBM Satu Harga di Kecamatan lbu Selatan Kabupaten Halmahera Barat dan Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur.
Sedangkan, untuk 2019 ini ada empat penyalur BBM Satu Harga yang sudah beroperasi yaitu Kecamatan Mangoli Barat, Kabupaten Kepulauan Sula; Kecamatan Gabe, Kabupaten Halmahera Tengah; Kecamatan Gene Barat, Kabupaten Halmahera Selatan; dan Pulau Makean, Kabupaten Halmahera Selatan.
Sementara itu, Bambang Gatot Ariyono menambahkan penyalur BBM Satu Harga ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat, seperti mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi dan menghemat pengeluaran masyarakat akan kebutuhan BBM sehingga dapat menurunkan beban hidup masyarakat dan dapat menaikkan pendapatan dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
BPH Migas yang diamanahkan melalui Permen ESDM Nomor 36 Tahun 2016 untuk mengawal agar jenis BBM tertentu dan khusus penugasan dapat terjamin bagi seluruh masyarakat di Indonesia dengan harga sama.
"Khususnya di wilayah 3T melalui program BBM Satu Harga dan BPH Migas siap untuk terus mengawai pelaksanaan program BBM Satu Harga ini agar tepat sasaran dan tepat guna hingga tahun 2024 nanti dengan target 500 penyalur BBM Satu Harga yang akan terbangun di NKRI," katanya.
Baca juga: Pemerintah komitmen tuntaskan target 170 BBM Satu Harga di 2019
Baca juga: BPH migas optimistis 170 lokasi BBM satu harga rampung tahun ini
Baca juga: Program BBM Satu Harga tak bebani Pertamina
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: