Hong Kong (ANTARA) - Polisi dan pengunjuk rasa bentrok di bandara internasional Hong Kong pada Selasa malam setelah penerbangan untuk hari kedua terganggu dan krisis politik di bekas jajahan Inggris tersebut semakin parah.
Di hari kedua kerusuhan di bandara, ribuan pengunjuk rasa berpakaian hitam menduduki terminal sambil meneriakkan dan menyanyikan yel-yel serta membentangkan spanduk.
Bentrokan pecah setelah satu orang yang mengalami luka dievakuasi dari terminal utama oleh petugas medis setelah sempat ditahan oleh sekelompok pengunjuk rasa. Beberapa pegiat mengaku korban adalah aparat kepolisian China daratan yang melakukan penyamaran.
Sejumlah kendaraan polisi dihadang oleh pengunjuk rasa dan polisi anti huru-hara pun bergerak, memukul mundur massa dan menggunakan semprotan merica. Seorang polisi mengeluarkan pistol di salah satu kesempatan.
Baca juga: Otoritas: Bandara Hong Kong hentikan layanan 'check-in'
Baca juga: PM Trudeau minta China bijaksana terkait aksi demonstrasi di Hong Kong
Pengunjuk rasa juga memblokade beberapa lorong di bandara dengan troli bagasi, palang logam dan sejumlah benda lainnya. Sedikitnya dua pengunjuk rasa dibawa pergi oleh aparat.
Situasi akhirnya mereda setelah beberapa jam kemudian.
Aksi di bandara tersebut terjadi menyusul penutupan bandara yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Senin. Otoritas Bandara Hong Kong mengatakan operasi penerbangan mengalami "gangguan parah" pada Selasa dan penumpang yang hendak berangkat tak dapat mendatangi ruang imigrasi.
Sumber: Reuters
Baca juga: PBB minta kepolisian Hong Kong menahan diri hadapi demonstran
Baca juga: Kemlu keluarkan imbauan perjalanan ke Hong Kong
Baca juga: KJRI Hong Kong bantu pulangkan 47 perenang Indonesia
Bentrokan di bandara Hong Kong pecah pascapenerbangan dihentikan
14 Agustus 2019 06:24 WIB
Polisi dan demonstran terlibat bentrok di bandara Internasional Hong Kong, Selasa (13/8/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/pras.
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: